REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam bahasa Arab, kata "Rabb", "Ilah", dan "Allah" memiliki makna yang berbeda meskipun seringkali diterjemahkan dengan makna yang serupa dalam konteks keagamaan.
Perbedaan antara “Rabb” (رَبّ) dan “Ilāh” (إِلٰه) adalah tema penting dalam akidah Islam, bahasa Arab klasik, dan tafsir Alquran. Keduanya sama-sama sering diterjemahkan sebagai Tuhan, tetapi dalam makna aslinya, keduanya tidak identik.
Berikut penjelasan sistematis dalam tujuh bagian, disertai rujukan klasik:
1. Makna dasar “Rabb” dalam bahasa Arab
Menurut Ibn Manzhur dalam Lisān al-‘Arab (bab ر ب ب), kata Rabb berarti:
“Al-mālik, as-sayyid, al-muṣliḥ, al-murabbī” — pemilik, penguasa, yang memperbaiki, dan yang memelihara.
Dengan demikian, “Rabb” menunjuk pada sifat Allah sebagai pengatur, pemelihara, dan pendidik seluruh makhluk.
Kata ini sering dikaitkan dengan tadbir (pengaturan) dan tarbiyah (pemeliharaan).
Contoh dalam Alquran:
“الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ”
“Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam.” (QS. Al-Fatihah: 2)
Artinya: Allah adalah Penguasa, Pemelihara, dan Pengatur seluruh ciptaan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika