REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Yayat (23 tahun), santri yang menjadi korban penyerempetan motor gede (moge) di Ciamis, Jawa Barat, kondisinya kini sudah membaik. Namun santri dari Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Huda Al Abidin itu masih harus menjalani perawatan di RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya.
Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr Soekardjo, Titie Purwaningsari, mengatakan kondisi pasien korban terserempet moge itu sudah membaik. Luka-luka akibat kecelakaan yang dialami pasien hanya tinggal menyisakan lecet di sejumlah bagian tubuh.
"Kondisinya sudah baik. Hanya lecet saja," kata dia kepada Republika.co.id, Senin (29/5/2023).
Dia mengatakan, pasien sempat dilaporkan mengalami muntah darah seusai terlibat kecelakaan. Namun, tidak ada gejala lanjutan dari muntah darah itu. Menurut dia, tim medis tidak sampai perlu melakukan operasi kepada pasien.
"Luka dalam tidak ada yang harus sampai melakukan operasi," ujar Titie.
Menurut dia, pasien sebenarnya sudah boleh kembali ke rumahnya. Mengingat kondisi luka pascakecelakaan sudah baik. Namun, pasien masih harus menjalani isolasi di RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya. Pasalnya, pasien itu dinyatakan reaktif saat diperiksa tes antigen Covid-19.
"Kebetulan kemarin itu hasil PCR keluar dan positif. Kami masih memantau kondisinya dari Covid-19 itu. Kalau kondisinya seperti sekarang, keadaan baik, tiga hari ke depan sudah bisa pulang untuk melanjutkan isolasi mandiri," kata Titie.