Selasa 30 May 2023 19:29 WIB

Kondisi Global Mulai Positif, Sri Mulyani Incar Pertumbuhan Mencapai 5,7 Persen

Pemerintah memprediksi kinerja ekonomi nasional akan tumbuh positif pada 2024.

Rep: Novita Intan/ Red: Ahmad Fikri Noor
 Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Pemerintah memprediksi kinerja ekonomi nasional akan tumbuh positif pada 2024.
Foto: EPA-EFE/MADE NAGI
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Pemerintah memprediksi kinerja ekonomi nasional akan tumbuh positif pada 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memprediksi kinerja ekonomi nasional akan tumbuh positif pada 2024. Hal ini sejalan dengan moderasi harga komoditas. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 akan dipengaruhi oleh prospek ekonomi global.

“Pertumbuhan ekonomi global diperkirakan mengalami akselerasi dari sebelumnya 2,8 persen pada 2023 menjadi tiga persen pada 2024,” ujarnya saat Rapat Paripurna DPR, Selasa (30/5/2023).

Baca Juga

Sri Mulyani menjelaskan, pertumbuhan volume perdagangan dunia juga turut diperkirakan meningkat dari 2,4 persen pada 2023 menjadi 3,5 persen pada 2024. Lebih lanjut, kinerja ekspor diharapkan dapat kembali menguat di tengah prospek ekonomi dunia yang lebih baik.

“Selain itu, produk-produk hilirisasi lanjutan juga akan menopang daya saing produk ekspor Indonesia," ucapnya.

Pemerintah optimistis produk-produk hilirisasi lanjutan juga dapat menopang daya saing produk ekspor Indonesia. Dari sisi domestik, aktivitas konsumsi diperkirakan menguat pada 2024. 

“Hal itu sejalan dengan terjaganya daya beli masyarakat, inflasi yang terkendali, dan meningkatnya penciptaan lapangan kerja,” ucapnya.

Sri Mulyani juga menyebut penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada serentak juga diperkirakan akan turut mendorong aktivitas perekonomian. Diharapkan investasi dapat meningkat pada tahun depan, khususnya terkait sektor-sektor berbasis hilirisasi seperti mineral dan produk-produk pertanian. Pembangunan smelter yang terus meningkat diyakini akan mendorong belanja modal korporasi pada sektor-sektor terkait.

Percepatan pelaksanaan agenda reformasi struktural yang dilakukan pemerintah diharapkan dapat memperbaiki iklim investasi dan bisnis di Indonesia, sehingga mampu mendorong daya tarik investasi yang lebih besar.

“Berdasarkan hal-hal tersebut pemerintah memandang bahwa asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen hingga 5,7 persen dapat dicapai pada 2024,” ucapnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement