Rabu 31 May 2023 06:20 WIB

Uni Eropa Siapkan Pertemuan Selesaikan Bentrok Serbia-Kosovo

30 tentara penjaga perdamaian internasional pimpinan NATO terluka dalam bentrokan.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Tentara misi penjaga perdamaian internasional pimpinan NATO di Kosovo (KFOR) mengatur posisi di depan gedung kotamadya di Zvecan, Kosovo, 30 Mei 2023. Setidaknya 25 penjaga perdamaian KFOR dan 53 warga sipil terluka setelah bentrokan antara pasukan keamanan dan etnis Serbia pecah di Zvecan pada 30 Mei 2023. Ketegangan berlanjut di wilayah utara Kosovo, dengan mayoritas etnis Serbia, yang muncul setelah walikota etnis Albania menjabat di empat kota setelah pemilu yang diboikot oleh komunitas Serbia.
Foto: EPA-EFE/GEORGI LICOVSKI
Tentara misi penjaga perdamaian internasional pimpinan NATO di Kosovo (KFOR) mengatur posisi di depan gedung kotamadya di Zvecan, Kosovo, 30 Mei 2023. Setidaknya 25 penjaga perdamaian KFOR dan 53 warga sipil terluka setelah bentrokan antara pasukan keamanan dan etnis Serbia pecah di Zvecan pada 30 Mei 2023. Ketegangan berlanjut di wilayah utara Kosovo, dengan mayoritas etnis Serbia, yang muncul setelah walikota etnis Albania menjabat di empat kota setelah pemilu yang diboikot oleh komunitas Serbia.

REPUBLIKA.CO.ID, BEOGRADE -- Ketegangan antara Serbia dan Kosovo terus meningkat. Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell mendesak pihak berwenang Kosovo untuk menangguhkan operasi polisi di sekitar area kota di utara Kosovo dan menyiapkan pertemuan.

"Sebagai langkah pertama, saya berharap pihak berwenang Kosovo menangguhkan operasi polisi yang berfokus pada gedung-gedung kota di utara Kosovo, dan agar pengunjuk rasa yang kejam mundur. Saya akan terus terlibat dengan kedua pemimpin," ujar Borrell setelah kontak dengan Perdana Menteri Kosovo Albin Kurti dan Presiden Serbia Aleksandar Vucic dikutip dari Anadolu Agency.

Baca Juga

Dalam sebuah pernyataan, Borrell mengatakan, blok tersebut mengharapkan para pihak untuk bertindak secara bertanggung jawab. Dia meminta kedua negara segera terlibat dalam dialog yang difasilitasi UE untuk menemukan solusi berkelanjutan yang menjamin keselamatan dan keamanan.

“Untuk itu, saya sedang mengorganisir pertemuan tingkat tinggi mendesak yang didukung oleh Perwakilan Khusus UE Miroslav Lajcak,” kata Borrell.