REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkembangan dunia digital harusnya berdampak positif bagi masyarakat, khususnya tenaga kesehatan (nakes). Apabila ada yang tidak merasakan demikian, ada yang perlu dibenahi.
"Teknologi digital dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pelayanan publik terbaik bagi masyarakat. Namun, nakes harus memiliki literasi digital yang baik untuk menghadapi tantangan dan risiko yang muncul. Hal ini penting untuk mewujudkan stabilitas nasional," ujar Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pemerintahan, Niki Maradona dalam siaran di Jakarta, Rabu (31/5/2023).
Niki menyampaikan, literasi digital sektor pemerintahan sebagai sarana untuk meningkatkan kompetensi yang menunjang tugasnya di instansi masing-masing. "Melalui penyampaian materi literasi digital hari ini, diharapkan ASN dan SDM tenaga kesehatan organisasi profesi IPAI, PTGMI, dan Patelki Kemenkes RI dapat meningkatkan kompetensi untuk meningkatkan pelayanan publik," kata Niki.
Adapun kegiatan literasi digital yang diikuti sekitar 24 ribu aparatur sipil negara (ASN) dan sumber daya manusia (SDM) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terbagi delapan batch. Adapun batch satu diikuti 2.086 peserta yang berasal dari Ikatan Penata Anestesi Indonesia (IPAI), Persatuan Terapis Gigi dan Mulut Indonesia (PTGMI), dan Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (Patelki) Kemenkes.