REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Direktur Operasional Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Jawa Tengah, Munajat, mengungkapkan memasuki musim haji dan liburan sekolah, pengelola melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan untuk mengakomodasi kepadatan pengunjung.
"Membahas persiapan ini kan musim haji musim liburan intinya mempersiapkan itu jadi pengunjungnya banyak jadi kita butuh dukungan dari pemerintah kota (Pemkot) untuk penataan dan keamanan," kata Munajat ketika ditemui di Balai Kota Solo, Rabu (31/5/2023).
Pengelola memprediksi kepadatan pengunjung akan terjadi hingga di pengujung Juli. Dimana setiap harinya ada 30 ribuan pengunjung. Jumlah tersebut naik dibandingkan pengunjung di hari biasa yang berkisar 15 ribuan orang.
"Sampai akhir Juli kemungkinan akan ramai. Makanya persiapan, kita antisipasi pengunjung yang membludak ini. Ini rata-rata yang datang itu pengantar jamaah haji," kata Munajat.
Munajat juga mengungkapkan bahwa tidak banyak perubahan yang akan dilakukan. Namun, pihaknya mengaku pengelolaan akan dilakukan dengan lebih fleksibel.
"Enggak banyak perubahan, bahkan kita beberapa hari ini buka lebih awal karena banyak pengunjung yang datang sangat pagi, jam 3 pagi sudah datan. Pokoknya jangan sampai pengunjung menunggu lama," kata dia.
Munajat melanjutkan, soal jadwal, pihak pengelola lebih fleksibel, termasuk keamanan, kepadatan parkir, dan transportasi. "Jangan sampai nanti menyebrang lewat atas rel, kan resikonya tinggi. Satu dua ada tapi sudah diantisipasi," kata dia.
Sementara itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming menjelaskan, Pemkot Solo akan mengantisipasi masa libur haji dan liburan tersebut. Salah satunya yang menjadi poin adalah soal kemacetan yang diakibatkan kepadatan trafik pengunjung.
"Kemacetan, kita sudah antisipasi pasti datangnya ke Masjid Zayed," kata dia.