REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Xavi Hernandez memiliki awal yang bagus di karier kepelatihannya. Ia baru saja membawa Barcelona merajai La Liga dan Piala Super Spanyol.
Fakta demikian membuat Xavi mulai dibandingkan dengan Pep Guardiola. Nama terakhir juga bersinar bersama Barca di awal karier. Pep kemudian meraih segalanya sebagai juru taktik Blaugrana.
Itu membuat Xavi berpikir keras. Pencapaian pendahulunya, membebani dirinya. Apalagi di era Pep, klub raksasa Katalan disebut-sebut sebagai tim sepak bola terbaik sepanjang masa.
"Menurut saya, tidak adil (terus-menerus membuat perbandingan). Itu juga terjadi pada saya ketika saya masih menjadi pemain," kata entrenador berusia 43 tahun, dikutip dari barcablaugranes.com, Kamis (1/6/2023).
Xavi merasa siapa pun memiliki jalan berbeda. Apa yang sudah tercapai, menjadi catatan manis. Berikutnya, ada petualangan lain menanti.
Halaman Guardiola terisi penuh prestasi. Saatnya Xavi mengukir ceritanya sendiri. Ia belum lama unjuk gigi di dunia barunya ini.
Barcelona memiliki satu partai tersisa di musim 2022/2023. Barca akan menghadapi tuan rumah Celta Vigo pada journada ke-38 La Liga. Duel tersebut berlangsung di Estadio Balaidos, Vigo, Senin (5/6/2023) dini hari WIB.
Los Cules sudah berstatus kampiun liga domestik di Spanyol. Namun Blaugrana perlu mengakhiri kampanye dengan hasil positif. Jelas Robert Lewandowski dan rekan-rekan tetap menargetkan kemenangan.
Sementara itu, Guardiola masih mempunyai dua pertandingan penting bersama Manchester City. Pertama, final Piala FA. Man City bertemu Manchester United di Stadion Wembley, London, Sabtu (3/6/2023) malam WIB.
Selanjutnya, the Citizens meladeni ketangguhan Inter Milan pada partai puncak Liga Champions. Bigmatch itu dimainkan di Ataturk Olympic Stadium, Istanbul, Turki, Ahad (11/6/2023) dini hari WIB.