REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengharapkan para lulusan perguruan tinggi dapat memberi solusi segala permasalahan yang dihadapi umat manusia. Kiai Ma'ruf mengingatkan, seiring berjalannya waktu, permasalahan yang dihadapi umat manusia semakin berkembang dan kompleks.
“Masalah-masalah kebangsaan, masalah global, masalah antara muslim dan non muslim, itu semua persoalan yang harus dijawab,” kata Ma’ruf saat menyampaikan Orasi Ilmiah pada Wisuda IX Institut Agama Islam (IAI) Bani Fattah, Jombang, Jawa Timur, Rabu (15/03/2023).
Ma'ruf mengatakan, permasalahan saat ini tidak hanya permasalahan lama tetapi juga masalah baru. Untuk berbagai persoalan baru dibutuhkan transformasi pembaruan yang sudah tidak relevan dengan kebutuhan saat ini.
"Selain masalah-masalah baru, ada juga masalah lama yang mengalami perubahan, terutama di bidang ekonomi, ada transaksi-transaksi yang baru, yang dahulu tidak ada, (sekarang) dengan elektronik, dengan berbagai sistem. Itu yang kemudian harus dijawab oleh kita,” katanya.
Sehingga ke depan, dibutuhkan ahli-ahli yang mampu menemukan berbagai solusi untuk mengatasi berbagai persoalan tersebut.
"Kalau tidak dijawab nanti akan terjadi kekosongan. Dan memang syariah itu tidak hanya nash tapi juga hasil ijtihad. Karena nash itu terbatas, Al Quran itu suma 30 juz ngga nambah-nambah Hadist juga nggak nambah-nambah. Tapi persoalan-persoalan tidak pernah berhenti, berkembang terus," katanya.
Karenanya, Maruf mendorong untuk memperdalam keilmuan guna melahirkan para pembaruan pembaruan. Adapun untuk memperoleh berbagai ilmu pengetahuan, kata Ma\'ruf, salah satunya dengan menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan belajar secara terus menerus.
“Saya bilang S1 tidak cukup, belum cukup, S2 belum cukup, S3 belum cukup juga, harus terus (belajar),\" katanya.
Lebih jauh, pada kesempatan ini Wapres mengingatkan bahwa para wisudawan dan wisudawati IAI Bani Fattah Jombang adalah pengganti ulama-ulama terdahulu. Sebab, jika tidak dipersiapkan maka ulama-ulama akan habis seiring dengan perkembangan zaman.
Karena seorang ulama yang meninggal selalu dengan membawa serta ilmu yang dimilikinya. Sehingga, apabila tidak ada yang menggantikan maka hilanglah ilmu tersebut.
“Allah tidak mengambil ilmu dari hati manusia. Tidak ada orang alim ilmunya hilang, tidak ada. Tapi Allah mengambil ilmu itu dengan mengambil ulamanya,” katanya
Untuk itu, Wapres mengharapkan IAI Bani Fattah Jombang terus menjadi Kawah Candradimuka, pencetak para ulama dan cendekiawan baru.