Sabtu 03 Jun 2023 00:26 WIB

Tiba di Candi Borobudur, Injourney Sambut Hangat Bhikku Thudong

Sambutan hangat tersebut menunjukkan Kebhinekaan Indonesia.

Sejumlah biksu peserta ritual Thudong berjalan di kawasan candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (1/6/2023). Sebanyak 32 biksu telah menyelesaikan ritual Thudong selama empat bulan menempuh jarak sejauh 2.600 kilometer dan melewati empat negara (Thailand, Singapura, Malaysia dan Indonesia) menuju candi Borobudur untuk merayakan hari raya Tri Suci Waisak 2023/2567 Buddhis Era (BE). ANTARA FOTO/Anis Efizudin/foc.
Foto: ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Sejumlah biksu peserta ritual Thudong berjalan di kawasan candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (1/6/2023). Sebanyak 32 biksu telah menyelesaikan ritual Thudong selama empat bulan menempuh jarak sejauh 2.600 kilometer dan melewati empat negara (Thailand, Singapura, Malaysia dan Indonesia) menuju candi Borobudur untuk merayakan hari raya Tri Suci Waisak 2023/2567 Buddhis Era (BE). ANTARA FOTO/Anis Efizudin/foc.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- InJourney beserta anak usahanya PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko atau TWC menyambut hangat kedatangan rombongan Bhikku Thudong di area kompleks Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

Direktur Utama TWC Febrina Intan mengatakan, untuk menjaga kesakralan, penyambutan dilakukan dengan sederhana dengan mengarahkan para bhikku untuk melakukan peribadatan sesuai yang dijalankan oleh umat Budhha. Rombongan Bhikku sampai di area kompleks Candi Borobudur pada Kamis (1/6/2023) pada pukul 15.00 WIB melalui Gerbang Kalpataru diiringi para warga dan diberikan bunga sedap malam.

Baca Juga

Selanjutnya, para Bhikku melanjutkan perjalanan pamungkasnya di Candi Borobudur dengan menggelar Puja Bakti, Maskara, Meditasi. Kemudian dilanjutkan dengan pradaksina mengelilingi stupa induk.

InJourney menjaga agar kegiatan peribadatan para Bhikku agar tetap kondusif dengan sederhana. "Kami menyambut para bhikku di Candi Borobudur ini di destinasi terakhir dengan memberikan rangkaian bunga sedap malam dan mengarahkan para Bhikku menuju ke atas candi untuk melakukan peribadatan," kata Febrina dalam keterangan di Jakarta, Jumat (2/6/2023).

Febrina menyebut hangatnya sambutan dan warga sekitar Candi Borobudur menjadi simbol keberagaman dan toleransi bagi umat beragama.

Hal senada juga diungkapkan Direktur Utama InJourney Dony Oskaria, yang menyebut sambutan hangat tersebut menunjukkan Kebhinekaan Indonesia.

InJourney adalah Holding BUMN Pariwisata. Peristiwa ini menunjukkan betapa hebatnya Indonesia.

"Sambutan yang luar biasa dari masyarakat dari berbagai macam agama. Hal tersebut menunjukkan Kebhinekaan yang harus kita sampaikan ke dunia bahwa Indonesia adalah satu negara yang sangat toleransi satu sama lain," kata dia.

Dony pun berharap peristiwa itu akan mendorong semakin banyak wisatawan yang datang ke Borobudur, khususnya Umat Budha di seluruh dunia untuk melakukan peribadatan dengan nyaman dan khidmat di Indonesia. Ia juga memberikan apresiasi kepada Walubi dan TWC yang telah menyiapkan tradisi Waisak dengan maksimal demi terciptanya suasana nyaman dan sakral bagi umat Buddha yang akan beribadah di Candi Borobudur.

Ketua Umum DPP Walubi S Hartati Murdaya mengatakan Borobudur adalah warisan nenek moyang yang sangat luar biasa yang harus terus dijaga. Sebagai perwakilan umat Buddha, Hartati menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh masyarakat dari beragam latar belakang telah ikut berperan serta untuk mempersiapkan dan antusias dalam menyukseskan perayaan Waisak di Borobudur.

"Saya rasa semua agama juga mempunyai peran serta. Dengan para bhikku yang datang dari jauh bisa masuk ke gereja, bisa masuk ke masjid, itu satu hal yang menggembirakan sekali," kata Hartati.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement