Ahad 04 Jun 2023 09:51 WIB

Banting Tulang untuk Berhaji: Agus Yusuf Melukis Mulut dan Kaki untuk Bekal ke Tanah Suci

Agus Yusuf mengumpulkan uang sedikit demi sedikit untuk membayar biaya haji.

Rep: Agung Sasongko/ Red: Erdy Nasrul
Agus Yusuf Endang Kresno Raden (57 tahun), pelukis kelas internasional yang tergabung dalam Association of Mouth and Foot Painting Artists (AMPFA) yang bisa menunaikan ibadah haji.
Foto: dokpri
Agus Yusuf Endang Kresno Raden (57 tahun), pelukis kelas internasional yang tergabung dalam Association of Mouth and Foot Painting Artists (AMPFA) yang bisa menunaikan ibadah haji.

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Agus Yusuf kecil dengan segala keterbasannya bertekad untuk berangkat haji. Baginya, dunia ini hanya sementara, tempatnya ujian, dan ibadah haji sangat penting sebagai bekal menghadap-Nya kelak.

Karenanya, kesempatan untuk berangkat haji tahun ini merupakan anugerah tak terkira yang diberikan yang Maha Kuasa kepadanya.

Baca Juga

"Saya sudah pasrah kepada Yang Maha Kuasa, sudah memiliki tekad bulat menjadi tamu Allah, bisanya ya berserah kepada Yang Kuasa," kata pria asal Desa Sidomulyo, Kecamatan Sawahan  Kabupaten Madiun saat ditanya perasaannya bisa naik haji.

Awal 2011, Agus Yusuf bersama istrinya mendaftar haji. Dia menanyakan ke Kemenag Kabupaten Madiun perkiraan berangkat. Dan diinformasikan perkiraan pada 2023. "Alhamdulillah meski nama saya paling bawah, akhirnya berangkat," ujar Agus. 

Dia menegaskan ritual ibadah yang harus dijalani sudah beberapa hari di Madinah tak ada kendala. Meski, istrinya menginap di lantai 10 dan dirinya di lantai 7. 

"Wudhu dan lainnya dibantu istri. Kalau ke masjid, pakai kursi roda," ujar pria yang mahir setir mobil. 

Dia memakai kursi roda sejak 2020 karena radang sendi. Sebelumnya, Agus begitu mandiri. Pria yang anggota asosiasi pelukis mulut dan kaki itu, biasa beraktivitas sendiri. 

Untuk mendaftar haji, juga uang dari melukis. Uang itu saya bagi pos-pos. Pos untuk naik haji, pos untuk biaya hidup sehari-hari, dan lain-lain," kata Agus Yusuf.

Sejak lahir,  Allah memberikan kelebihan kepada Yusuf berupa keterampilan melukis dengan menggunakan mulut dan kaki sejak duduk kelas 2 sekolah dasar (SD). Hasilnya, sejak kelas 5 SD, Yusuf banyak memenangi lomba melukis yang diikuti, sampai akhirnya berhasil masuk sebagai anggota Association of Mouth and Foot Painting Artists (AMFPA).

"Proses sejak saya mendaftar dan mengumpulkan seluruh persyaratan seperti keterangan dokter dan menyerahkan enam lukisan asli, butuh waktu 9 bulan. Tepat 9 September 1989 saya dipanggil AMFPA perwakilan di Jakarta untuk pembuktian," kata Agus Yusuf.

Sebulan setelah itu, ia diterima AMFPA sebagai calon anggota dan karyanya dikirimkan untuk menjadi hak mereka, dan mulai mendapatkan upah. Dari upah inilah, Agus bisa mewujudkan tekadnya dari kecil, berangkat haji memenuhi seruan-Nya. Labaikallahumma Labbaik.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement