Ahad 04 Jun 2023 21:33 WIB

Artificial Intelligence Meresahkan Sebagian Musisi Country

Apakah artificial intelligence bisa dipakai untuk membuat lagu country?

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Reiny Dwinanda
Penikmat musik country (ilustrasi). Seniman harus dilindungi dari efek merugikan pemanfaatan artificial intelligence (AI).
Foto: www.freepik.com
Penikmat musik country (ilustrasi). Seniman harus dilindungi dari efek merugikan pemanfaatan artificial intelligence (AI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di dunia musik country, artis yang bisa menyanyi sekaligus menulis hits mereka sendiri posisinya sangat terpandang. Beberapa bintang country pun melihat konsep kecerdasan buatan (AI) yang digunakan di industri musik sebagai omong kosong.

"Sulit membanyangkan sesuatu yang tidak dapat merasa bisa benar-benar menulis lagu untuk membuat orang lain merasakan pesannya," kata musisi Riley Green merespons tentang ancaman artificial intelligence (AI) dalam musik di Academy of Country Music Awards 2023, dikutip dari Fox News Digital, Ahad (4/6/2023).

Baca Juga

Sementara itu, penyanyi Nate Smith menyatakan optimismenya bahwa penyanyi lagu country tidak akan tergantikan walaupun dunia berubah dan apa pun bisa terjadi. Dia menuturkan tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari keberadaan AI.

"Penulis country sejati, menurut saya, akan ada untuk selamanya," kata Smith.

Artis lain memiliki ketakutan atas keterlibatan AI dalam industri ini. Tracy Lawrence mengatakan dia tidak begitu tahu tentang AI. Meski demikian, dia bermain-main dengan sedikit hal AI.

"Agak menakutkan karena rasanya seperti di Wild West. Saya ingin melihat lebih banyak peraturan tentang itu," ujar Lawrence.

Sementara itu, Ketua dan CEO Recording Industry Association of America (RIAA) Mitch Glazier mengatakan regulasi menjadi perhatian utama. Dia menyebutkan bahwa melalui pemberitahuan penghapusan, surat gencatan dan penghentian, dan penegakan hukum lainnya, RIAA telah memprioritaskan untuk menghapus musik di layanan streaming yang dibuat secara artifisial dan melanggar nama dan kemiripan artis.

RIAA juga telah melihat dan mempertimbangkan setiap litigasi yang diperlukan untuk melindungi hak artisnya.

"Jadi, tanggapan yang sangat cepat, seperti yang dapat Anda bayangkan. Yang benar-benar diinginkan penggemar adalah musik yang sesungguhnya," kata Glazier.

Lawrence khawatir ini akan terjadi sangat cepat. Dia berharap menempatkan beberapa penahan.

Bagi Lawrence, penulis lagu harus bisa menulis lagu dari pikiran mereka sendiri. Mereka tidak membutuhkan AI untuk membantu menulis lagi.

"Ada banyak hal yang bisa kita manfaatkan dari AI, tetapi seharusnya kita tidak melakukannya, kita lihat saja bagaimana hasilnya," ujar Lawrence.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement