REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Kemampuan jamaah haji dalam mengelola waktu selama di Tanah Suci dinilai penting. Utamanya mengelola waktu agar tetap sehat dan bugar.
"Secara umum calon jamaah haji tetap memerlukan kemampuan untuk mengelola waktu-nya masing-masing secara efektif, sehingga tetap sehat dan bugar serta memiliki kesiapan yang cukup untuk berada di moment puncak ibadah haji nantinya," ungkap Nana Sudiana, jamaah haji dari SOC-10, Jumat (9/6/2023).
Menurut Direktur Akademizi ini, untuk sukses berhaji, setiap jamaah haji idealnya memiliki rencana aktivitas selama prosesi haji, selain yang telah disusun pihak otoritas haji atau KBIH-nya masing-masing. "Setiap calhaj, bisa merancang-nya juga secara harian. Pastikan setiap calhaj meluangkan waktu-nya di setiap malam untuk membuat rencana kegiatan harian masing-masing," paparnya.
Rencana kegiatan ini juga bisa di isi dengan memprioritaskan kegiatan harian prosesi haji berdasarkan kegiatan yang ingin dicapai selama haji. Misalnya, ingin mengkhatamkan tilawah Alqur'an, ingin menyelesaikan membaca kitab tertentu dan lain sebagainya. Ketika tiba di penghujung hari (malam) ada rencana kegiatan yang belum terlaksana, jangan panik.
" Pindahkan rencana ini ke hari berikutnya," ungkapnya.
Dengan begitu, setiap calhaj dapat memiliki panduan dalam aktivitas keseharian berhaji, terutama ketika menunggu prosesi puncak haji. Saat yang sama, hal ini juga akan menghindarkan dari rasa bosan dan jenuh dengan kegiatan yang itu-itu saja. Secara teknis, calhaj juga bisa membuat daftar to-do list harian. Ini bisa dilakukan sebelum tidur.
"To-do list ini bisa berisi daftar rencana kegiatan yang harus dilakukan esok hari-nya. Kenapa daftar ini harus dibuat malam hari," papar dia
Tak lain agar tak ada kebingungan saat bangun tidur. Jadi begitu hari mulai pagi, setiap calhaj mengetahui dengan baik ia harus melakukan apa. Daftar to-do list ini juga bisa menjadikan kita selalu beraktivitas sesuai prioritas yang dimiliki. Calhaj tak lagi kebingungan kegiatan mana yang perlu diselesaikan terlebih dahulu.
Dalam proses ibadah haji, kata dia, dari Indonesia secara umum masuk ke dalam kategori haji tamattu, yakni haji yang dilaksanakan setelah melaksanakan ibadah umrah terlebih dahulu. Hal ini karena kebanyakan jamaah haji Indonesia sampai di kota Makkah sebelum waktu haji dimulai. Karena rangkaian ibadah haji biasanya dilakukan pada tanggal 8 hingga 13 Zulhijah, para calhaj harus menyusun kegiatan secara mandiri sebelum ia masuk puncak prosesi haji.
"Semua kegiatan harian seperti umrah (termasuk umroh sunah), tawaf sunah, iktikaf di Masjidil Haram, sholat sunah di Masjidil Haram, dan kegiatan lainnya jangan sampai malah membuat calhaj kelelahan dan justru menjadi tidak optimal ketika sampai pada puncak prosesi haji," paparnya