REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Ribuan orang dievakuasi dari beberapa gedung apartemen bertingkat tinggi di kota Tianjin, Cina utara dalam beberapa hari terakhir. Pergeseran tanah menciptakan retakan besar di jalan-jalan terdekat.
Celah besar muncul di jalan dekat kompleks perumahan di distrik Jinnan Tianjin. Pemerintah Tianjin mengumumkan di media sosial pada Kamis (8/6/2023), ahli geologi mengatakan retakan itu kemungkinan disebabkan oleh rongga bawah tanah di bawah kedalaman 1.300 meter.
Pada 3 Juni, total 3.899 penduduk dari setidaknya tiga gedung bertingkat 25 lantai dievakuasi ke hotel-hotel terdekat. Pemerintah Tianjin menyebut kejadian itu sebagai bencana geologis mendadak.
Status itu menyusul informasi awal dari pakar geologi dan beberapa departemen pemerintah setelah mereka melakukan survei, pemetaan, dan pemantauan di lokasi. "Situasinya sangat langka," menurut seorang ahli yang ditanyai tentang insiden di markas besar pemerintah kota Tianjin.
Pemerintah Tianjin menyatakan, tidak dapat dikesampingkan bahwa pengeboran sumur panas bumi telah mengakibatkan hilangnya tanah dan penurunan tanah di daerah tersebut. Para ahli mengatakan, gedung-gedung tinggi yang menghadap ke jalan terkena dampak dalam berbagai tingkatan.
Jalan terlihat melengkung dan bengkok dalam foto di media sosial. Sementara yang lain menunjukkan bagian dari ubin dinding dari sebuah bangunan runtuh di lantai.
Insiden tersebut menambah kekhawatiran akan keamanan bangunan di Cina. Pemerintah telah memberlakukan peraturan dan kebijakan yang lebih ketat serts memberikan hukuman yang berat untuk pengelolaan properti yang melanggar. Pemerintah Cina baru-baru ini mengadakan beberapa pertemuan tingkat tinggi tentang persiapan bencana geologis dan tersembunyi.