Jumat 09 Jun 2023 21:26 WIB

Di Tengah Keterbatasan, Peran Rombongan dan Regu Sangat Berharga Bagi Lansia

Semangat tolong-menolong diperlukan untuk bantu lansia

Petugas kesehatan sedang menyuapi jamaah haji lansia yang sedang berobat di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Rabu (7/6/2023) Fuji E Permana
Foto: Republika/Fuji E Permana
Petugas kesehatan sedang menyuapi jamaah haji lansia yang sedang berobat di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Rabu (7/6/2023) Fuji E Permana

Oleh : Agung Sasongko, reporter Republika TV dari Madinah, Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH – Fungsi rombongan dan regu dinilai memiliki peran penting. Peran tersebut sangat berharga bagi jamaah lanjut usia. 

Direktur Akademizi, Nana Sudiana, menilai dengan jumlah 11 sampai 12 orang dalam sebuah regu, apalagi bila dalam pengelolaan regu juga memasukan proporsi lansia dalam penyusunannya. 

Baca Juga

Di luar itu, pengelompokan lansia yang dicampur dengan yang lebih muda-muda juga efektif menjaga kondisi para lansia agar tetap dalam pengawasan anggota regu atau anggota kamar hotelnya. 

"Para lansia ini, dengan didampingi yang lebih muda, akan selalu terpantau, termasuk dengan cepat akan terdeteksi bila ada permasalahan yang dialaminya," kata dia yang juga tengah melaksanakan ibadah haji dan tergabung dalam kloter SOC-10, Jumat (9/6/2023). 

Yang lebih muda, kata dia, dengan kemampuan dan kecepatannya akan segera berkomunikasi dengan pihak lain untuk mengambil tindakan yang diperlukan. Persoalan jamaah tersasar atau tertinggal bisa jadi diawali karena kurang koordinasi antara sesama jamaah yang ada. 

Kerja sama antarjamaah juga diperlukan selama di hotel. Hal ini karena pada dasarnya fasilitas hotel, seperti lift, kamar mandi, mushola atau masjid dan lain sebagainya terbatas. 

"Padahal dengan jumlah penghuni dari jamaah haji yang banyak, semua harus antre atau bergantian menggunakannya," kata dia.

Pelaksanaan haji tahun 2023 mengambil tagline "Haji Ramah Lansia". Sesuai data Siskohat 2023, saat ini ada sekitar 66.943 jamaah haji lansia dengan usia 65 tahun ke atas. Jumlah ini menempati hampir mencapai angka 30 persen dari total jamaah haji 2023.  

Tim Promosi Kesehatan (Promkes) meminta jamaah haji mengatur waktu lebih intens antara ibadah dan istirahat jelang puncak ibadah haji. 

Menyeimbangkan istirahat dan ibadah akan membantu jamaah menjalani puncak ibadah haji di Makkah. 

Baca juga: Mengapa Tuyul Bisa Leluasa Masuk Rumah? Ini Beberapa Penyebabnya

Tri Andriani, Petugas Tim Promosi Kesehatan (Promkes) Daker Madinah mencontohkan, jamaah usai sholat Subuh dan Dzuhur sejenak istirahat. Lalu pada Ashar kembali ke masjid namun bawa perbekalan hingga cukup untuk Isya.  

Jika jamaah sholat Ashar ke masjid, maka bawalah bekal makakan seperti roti atau buah, sehingga jika pulang setelah insya tidak terasa perih," kata dia. Namun, apabila jamaah tidak mungkinkan lebih baik sholat di hotel.

Dia mengharapkan stakeholder di dalam kloter, seperti ketua kloter, pembimbing ibadah, Karom, dan Karu menjadi duta promosi kesehatan.

"Kita harap stakeholder tidak hanya fokus pada ibadah haji, namun juga menyampaikan pentingnya menjaga kesehatan jamaah," katanya seraya meminta, jamaah yang usia produktif ikut menjaga jemaah usia lansia, baik saat ke masjid maupun di dalam kamar. Jamaah juga diminta sering minum dan menggunakan APD ketika ke masjid.   

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement