Ahad 11 Jun 2023 11:00 WIB

Ada 60 PT Kelola Program Studi Perikanan/Kelautan, tapi Laut Indonesia Sedang tidak Baik-Baik Saja

Laut Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Pengelolaan perikanan belum berkelanjutan. Konflik nelayan kecil dengan nelayan besar masih terjadi. Perlu sumbangan penelitian dari 60 perguruan tinggi pengelola program studi perikanan/kelautan.

Rep: oohya! I demi Indonesia/ Red: Partner
.
Foto: network /oohya! I demi Indonesia
.

Riza Damanik PhD, ketua Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (Iskindo), menyatakan<a href= laut Indonesia sedang tidak baik-baik saja (foto: dokumentasi yayasan econusa)." />
Riza Damanik PhD, ketua Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (Iskindo), menyatakan laut Indonesia sedang tidak baik-baik saja (foto: dokumentasi yayasan econusa).

Era 1980-an, hanya ada lima perguruan tinggi (PT) yang mengelola jurusan perikanan/kelautan. “Sekarang ada 60 perguruan tinggi,” kata Ketua Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (Iskindo) Riza Damanik PhD, di Jakarta, Kamis (8/6/2023).

Namun bukan berarti hal itu membuat laut Indonesia semakin baik. “Laut kita sedang tidak baik-baik saja,” kata Riza yang berbicara di acara pemaparan hasil Riset Kolaboratif Mengebai Persepsi Masyarakat Mengenai Penangkapan Ikan Terukur, di Jakarta, Kamis (8/6/2023).

Riza menyatakan hal itu lantaran skor indeks kelautan Indonesia masih rendah dan pengelolaan perikanan belum berkelanjutan. “Di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) kapal kita juga masih minim, tapi di dalam negeri, kapal kita padat sekali, sehingga kapal nelayan bersaing, dengan sesama nelayan kecil dan nelayan besar,” kata Riza.

Hasil penelitian kolaboratif yang dilakukan opeh para peneliti muda dari lima perguruan tinggi di Maluku bersama Yayasan Econusa dan Iskindo itu juga merekam adanya konflik nelayan. Konflik nelayan kecil dengan nelayan besar pernah pecah pada 2018. Ribuan nelayan membakar rumpon milik nelayan besar. Nelayan kecil menganggap nelayan besar itu telah mengambil alih wilayah mereka yang hanya bisa mengambil ikan di perairan di bawal 12 mil.

Pengambilan bayi tuna di Maluku juga masih terus terjadi. Selama mereka melakukan penelitian, mendapat informasi dari nelayan tiadanya sarjana perikanan/kelautan yang menjadi tenaga penyuluh yang datang di kampung-kampung nelayan.

Priyantono Oemar

sumber : https://oohya.republika.co.id/posts/222248/ada-60-pt-kelola-program-studi-perikanan-kelautan-tapi-laut-indonesia-sedang-tidak-baik-baik-saja
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement