REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Kerajaan Arab Saudi terus berupaya meningkatkan layanannya untuk musim haji 1444 H/2023 M. Otoritas lokal di Madinah bahkan menyiapkan lebih dari 9.900 pekerja, mengingat ribuan jamaah telah tiba di kota tersebut.
Walikota Madinah juga mengatakan pihaknya telah menyediakan lebih dari 800 mesin dan peralatan. Tim lapangan tersedia sepanjang waktu, untuk memastikan layanan berkualitas tinggi tersedia bagi para peziarah.
Dilansir di Gulf News, Ahad (11/6/2023), pihak berwenang terus melakukan pengawasan menyeluruh terhadap pasar lokal, pusat perbelanjaan, kafe, restoran, penjaja, toko rias rambut, pompa bensin dan pusat layanan yang beroperasi di jalan raya menuju rumah bagi situs tersuci kedua Islam.
Selain itu, walikota kota telah meningkatkan upaya pembersihan, sterilisasi dan pengasapan. Mereka juga menempatkan lembaganya dalam keadaan siaga maksimum untuk menangani keadaan darurat.
Madinah terkenal dengan Masjid Nabawi. Di dalamnya terdapat Al Rawda Al Sharifa di mana makam Nabi Muhammad SAW berada.
Sekelompok peziarah luar negeri, yang berencana untuk melakukan haji di Arab Saudi akhir bulan ini, baru-baru ini mendarat di bandara Pangeran Mohammad bin Abdulaziz di Madinah.
Lalu lintas penumpang selama musim ini di bandara tersebut diperkirakan akan meningkat sekitar 136 persen dibandingkan tahun lalu.
Setelah menunaikan ibadah haji di kota suci Mekkah dan tempat-tempat terdekat, jamaah biasanya menuju ke Madinah untuk shalat di Masjid Nabawi.
Tahun ini, Arab Saudi mengatakan tidak akan ada batasan jumlah jamaah dari seluruh dunia untuk musim haji ini. Kebijakan tersebut seolah membalikkan pembatasan sebelumnya yang dipicu oleh pandemi Covid-19.
Sumber: