REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Membintangi film Onde Mande!, aktris senior Jajang C Noer mengaku berhadapan dengan peran tersusah sepanjang kariernya di industri film Tanah Air. Menjadi orang Minang, rupanya bukan karakter yang bisa dengan mudah ia taklukkan.
"Saya rasa, ini peran yang paling susah sepanjang karier saya. Karena ngapalinnya aja susah," ujar Jajang dalam press screening film Onde Mande! di Cinepolis, Senayan Park, Jakarta, Selasa (13/6/2023).
Lahir dan besar di Bali, Jajang memiliki ayah dan ibu asli urang awak, sehingga Bahasa Minang sesungguhnya sudah sering ia dengar sejak kecil. Hanya saja, ia mengaku sama sekali tidak bisa dialek bahasa Minang.
"Saya dengar bahasanya sejak kecil, tapi tidak bisa bahasanya. Dan film ini bercerita tentang Minang hari ini, bukan sejarah, kemudian memperlihatkan juga sifat dan tabiat orang Minang di situ," ungkap pemeran Ni Ta dalam film tersebut.
Sementara itu, sutradara Paul Fauzan Agusta, mengatakan film Onde Mande! menjadi wadah bagi dirinya untuk menunjukkan makna tentang kehangatan keluarga dan kekerabatan masyarakat di tanah Sumatra Barat, khususnya di Desa Sigiran.
Meski dialognya 90 persen berbahasa Minang, Onde Mande! tetap menarik untuk ditonton oleh seluruh masyarakat Indonesia karena disertakan terjemahannya juga. "Aku berharap, setelah menonton ini, orang bisa lebih menghargai keluarga dan tempat mereka berasal," ucap dia.
Film produksi Visinema bersama Gandrvng Films dan Visionari Capital ini menceritakan seorang sosok tetua Desa Sigiran bernama Angku Wan, yang mendapatkan hadiah sayembara senilai Rp 2 miliar dari perusahaan sabun. Angku Wan meninggal sebelum mengambil hadiahnya.