Rabu 14 Jun 2023 14:50 WIB

Putin: Pasukan Rusia Siap Gunakan Senjata dengan Amunisi Uranium Terdeplesi

Rusia memiliki banyak amunisi dengan uranium terdeplesi.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, pasukannya siap menggunakan senjata dengan amunisi uranium yang terdeplesi atau depleted uranium (DU).
Foto: Gavriil Grigorov, Sputnik, Kremlin Pool Photo
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, pasukannya siap menggunakan senjata dengan amunisi uranium yang terdeplesi atau depleted uranium (DU).

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, pasukannya siap menggunakan senjata dengan amunisi uranium yang terdeplesi atau depleted uranium (DU). Hal itu karena Moskow memperoleh laporan bahwa Amerika Serikat (AS) mengirimkan memasok senjata semacam itu ke Ukraina.

“Kami memiliki banyak amunisi seperti itu, dengan uranium terdeplesi, dan jika mereka (militer Ukraina) menggunakannya, kami juga berhak menggunakan amunisi yang sama,” kata Putin, Selasa (13/6/2023), dilaporkan kantor berita Rusia, TASS.

Baca Juga

Dia menambahkan, Rusia memiliki banyak amunisi dengan uranium terdeplesi. Namun sejauh ini Rusia tidak menggunakannya. Sebelumnya Wall Street Journal melaporkan bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden diperkirakan akan memasok Ukraina dengan peluru uranium guna mempersenjatai tank Abrams yang turut dipasok oleh Negeri Paman Sam untuk Kiev.

Pentagon disebut telah menganjurkan penggunaan amunisi tersebut. Sebab amunisi dengan uranium terdeplesi sangat ampuh untuk melawan atau melumpuhkan tank-tank Rusia. DU atau depleted uranium lebih padat daripada plumbum. Hal itu menjadikannya bahan yang efektif untuk proyektik anti-tank.

Amunisi DU yang sering digunakan dalam tank Abrams, dikenal karena kapasitas penetrasinya yang tinggi. Ia pun mampu menembus pelindung tank, bahkan pada jarak yang signifikan. Ketika peluru DU menghantam sasarannya, ia akan terbakar dan menyebabkan ledakan sekunder di dalam sasaran sehingga target hancur.

Kendaraan lapis baja Rusia, seperti tank T-14 Armata, telah dilaporkan menampilkan lapis baja komposit canggih dan sistem perlindungan aktif yang dirancang untuk mengurangi ancaman dari senjata anti-tank, termasuk yang menggunakan uranium terdeplesi. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاَذَانٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖٓ اِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الْاَكْبَرِ اَنَّ اللّٰهَ بَرِيْۤءٌ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَ ەۙ وَرَسُوْلُهٗ ۗفَاِنْ تُبْتُمْ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْۚ وَاِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِى اللّٰهِ ۗوَبَشِّرِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِعَذَابٍ اَلِيْمٍۙ
Dan satu maklumat (pemberitahuan) dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar, bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrik. Kemudian jika kamu (kaum musyrikin) bertobat, maka itu lebih baik bagimu; dan jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat) azab yang pedih,

(QS. At-Taubah ayat 3)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement