Rabu 14 Jun 2023 19:24 WIB

Jangankan Caci-maki, Membenci Satu Sahabat Nabi Muhammad SAW pun Dilarang

Sahabat Nabi Muhammad SAW adalah generasi terbaik

Rep: Andrian Saputra / Red: Nashih Nashrullah
Umat muslim mengantre untuk berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW dan dua sahabatnya Abu Bakar dan Umar bin Khattab.
Foto: Republika/Prayogi
Umat muslim mengantre untuk berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW dan dua sahabatnya Abu Bakar dan Umar bin Khattab.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA— Sebaik-baiknya kaum adalah orang-orang yang hidup semasa dengan Rasulullah SAW yang beriman dan ikut berjuang bersama mensyiarkan Islam. 

Merekalah yang disebut dengan para sahabat. Mereka menghabiskan waktu bersama Rasulullah SAW, menimba ilmu dari Rasulullah SAW, mendampingi perjuangan dakwah Rasulullah SAW, dan mereka terjun dalam pertempuran bersama Rasulullah SAW. 

Baca Juga

Para ulama seperti Abu Zur’ah Ar Razi menyebutkan bahwa jumlah para sahabat tak kurang dari 100 ribu orang.  

Para sahabat adalah orang-orang pilihan. Mereka telah mendapat hidayah Allah SWT dan langsung mendapatkan bimbingan dari Rasulullah SAW. 

Mereka terpilih menjadi orang-orang yang pertama kali menghafal dan menuliskan firman Allah SWT, serta yang mengabarkan kepada generasi selanjutnya tentang setiap ucapan dan perilaku Rasulullah SAW yang begitu mulia. 

Dengan jiwa dan raganya, para sahabat berada disamping Rasulullah SAW dalam setiap pertempuran melawan kaum kafir. 

Mereka adalah tangan kanan Rasulullah SAW yang mengirimkan seruan kepada setiap raja-raja kala itu untuk memeluk Islam. 

Hingga sudah sepantasnya sebagai umat Muslim untuk menghormati setiap para sahabat. Rasulullah SAW mengingatkan agar jangan sekali-kali mencela atau menjelek-jelekan para sahabat. 

Baca juga: Mengapa Tuyul Bisa Leluasa Masuk Rumah? Ini Beberapa Penyebabnya

Sebab Rasulullah SAW begitu mencintai para sahabatnya. Sebagaimana sabda nabi Muhammad SAW: 

حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ قَالَ أَنْبَأَنَا شُعْبَةُ عَنْ الْأَعْمَشِ قَال سَمِعْتُ ذَكْوَانَ أَبَا صَالِحٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ  وَسَلَّمَ لَا تَسُبُّوا أَصْحَابِي فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ أَنَّ أَحَدَككُمْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا مَا أَدْررَكَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلَا نَصِيفَهُ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَمَعْنَى قَوْلِهِ نَصِيفَهُ يَعْنِي نِصْفَ مُدِّهِ حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْخَلَّالُ وَكَاننَ حَافِظًا حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسسَلَّمَ نَحْوَهُ

Telah menceritakan kepada kami Mahmud bin Ghailan telah menceritakan kepada kami Abu Dawud dia berkata, “Telah memberitakan kepada kami Syu'bah dari Al A'masy dia berkata, "Saya mendengar Dzakwan Abu Shalih dari Abu Sa'id Al Khudri dia berkata, “Rasulullah bersabda, "Janganlah kalian mencela para sahabatku, demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sekiranya salah seorang dari kalian menginfakkan emas sebesar gunung Uhud, niscaya tidak akan menyamai (pahala) satu mud atau setengahnya sekalipun dari sedekah salah seorang dari mereka."  

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hadits hasan sahih, sedangkan makna sabda beliau, "Setengahnya." Yaitu setengah dari mud mereka (para sahabat)." Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Ali Al Khallal -ia seorang yang hafidz (hafal seratus ribu hadits) - telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Sa'id Al Khudri dari Nabi  seperti hadits di atas. (HR. Nasai) 

 Dalam redaksi hadits berbeda dijelaskan bahwa siapa yang mencintai para sahabat, maka Rasulullah SAW pun mencintainya. Dan siapa yang membenci sahabat maka Rasulullah SAW pun membenci orang itu.  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement