Kamis 15 Jun 2023 12:40 WIB

Usia 50-an? Dokter Ingin Anda Stop Lakukan Ini

Dokter menyarankan pasiennya usia 50-an tahun untuk berhenti melalukan sejumlah hal.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Qommarria Rostanti
Pria berusia 50-an tahun (ilustrasi). Ada beberapa kebiasaan yang sebaiknya dihentikan oleh mereka yang berusia 50-an tahun.
Foto: www.freepik.com
Pria berusia 50-an tahun (ilustrasi). Ada beberapa kebiasaan yang sebaiknya dihentikan oleh mereka yang berusia 50-an tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada usia 50-an tahun, Anda harus mulai mendisiplinkan pola makan, olahraga teratur, dan menemukan cara mengelola stres jika ingin hidup sehat hingga usia 80-an. Chief Medical Officer di Winona, Michael Green, mengatakan dokter menyarankan pasiennya yang berusia 50-an tahun untuk berhenti melalukan sejumlah hal.

Green ingin pasien memiliki kesempatan hidup sehat selama paruh kedua hidupnya. Berikut ini lima hal yang dokter ingin pasien berhenti melakukannya pada usia 50-an tahun.

Baca Juga

1. Bekerja terlalu keras

Green mengatakan, banyak orang berusia 50-an tahun kasih bekerja penuh waktu hingga lembur. Usia pensiun di AS kira-kira 67 tahun, sehingga tidak mungkin sebagian besar orang berhenti bekerja di usia 50-an tahun. Namun, Anda bisa mengurangi jam kerja lembur sebagai solusi masuk akal.

Jika tuntutan pekerjaan membuat Anda lelah, Green mengingatkan pentingnya istirahat dan tidak bekerja terlalu keras. Hal-hal seperti istirahat untuk bermeditasi, berjalan-jalan, atau melakukan latihan pernapasan dapat membantu menurunkan tingkat stres satu atau dua tingkat.

2. Mengabaikan kebiasaan buruk

Anda semua melakukan hal-hal yang kita tahu mungkin bukan yang terbaik untuk kesehatan. Green menyarankan, Anda untuk menghentikan kebiasaan buruk itu saat berusia 50-an tahun.

“Saya berharap pasien saya dan orang berusia 50-an tahun di luar sana akan menelaah kebiasaan mereka," kata dia dilansir Best Life, Rabu (14/6/2023).

Green menyarankan, untuk melakukan audit terhadap kebiasaan, baik yang sehat maupun tidak terlalu sehat. Usia 50-an tahun dalah waktu yang tepat untuk jujur pada diri sendiri tentang seberapa baik Anda merawat tubuh.

3. Mendiagnosis sendiri (dan mengobati sendiri)

Dengan begitu, banyak informasi yang tersedia secara daring, sangat menggoda untuk menentukan kondisi kesehatan sendiri. Anda bisa dengan mudah bertanya di internet apa yang salah dengan diri sendiri, suplemen apa yang harus Anda konsumsi, dan terapi alternatif mana yang harus Anda coba.

Dokter bariatrik bersertifikat dan pendiri Ambari Nutrition, Kevin Huffman, mengatakan bahwa tindakan ini tidak terlalu bagus. "Selalu bicarakan dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi suplemen apa pun, dan/atau ketika Anda ingin mencoba pengobatan alternatif," uja Huffman. Beberapa produk suplemen dapat membuat obat dokter kurang manjur, meningkatkan keparahan kondisi, hingga menyebabkan toksisitas atau kontraindikasi bila digunakan bersama dengan obat lain.

4. Tidak jujur dengan dokter sendiri

Jika Anda memutuskan untuk mencoba rutinitas suplemen baru, produk kesehatan, atau terapi kesehatan alternatif, Huffman mendesak pasien untuk tidak menyembunyikannya dari penyedia layanan kesehatan mereka. "Jadilah terbuka sedini mungkin sehingga mereka dapat menentukan tindakan terbaik dengan cepat untuk melindungi Anda dari bahaya lebih lanjut," kata dia.

5. Melewatkan pemeriksaan kanker

Seorang dokter keluarga di Cook County Health, Alexandra Albanese, mengatakan sangat penting mengikuti skrining kanker yang direkomendasikan untuk orang-orang dalam kelompok usia 50-an tahun. "Hal nomor satu yang saya harap pasien berhenti lakukan di usia 50-an adalah menghindari skrining kanker usus besar. Kami melihat kanker usus besar pada usia yang lebih muda, pedoman baru merekomendasikan dimulai pada usia 45,” ujar Albanese.

Dia menjelaskan, ada beberapa pilihan untuk skrining kanker usus besar, termasuk tes feses yang dapat dilakukan dengan mudah di rumah. “Tidak ada yang perlu ditakuti dan dapat menyelamatkan hidup Anda,” kata Albanese.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement