Senin 19 Jun 2023 00:30 WIB

Bahaya, Tiga Cara Bersihkan Kuping Ini Harus Dihindari

Jangan sembarangan membersihkan telinga.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Cotton bud. Kuping sebaiknya tidak terlalu sering dikorek dengan cotton bud.
Foto: Republika/Reiny Dwinanda
Cotton bud. Kuping sebaiknya tidak terlalu sering dikorek dengan cotton bud.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang relatif sering membersihkan telinga. Apalagi ketika habis mandi, telinga basah menimbulkan rasa gatal. Mereka bisanya menggunakan cotton bud, korek kuping dari stainless steel, atau memakai cairan pembersih telinga.

Namun, ahli pendengaran mengatakan sebaiknya kita tidak menggunakan alat-alat tersebut untuk membersihkan telinga. Mereka menilai ketiga hal itu adalah metode yang buruk.

Baca Juga

Cotton bud atau q-tip

Dikutip dari laman Audiology and Hearing Aids, Ahad (18/6/2023), cotton bud atau q-tip sering dianggap sebagai salah satu metode terbaik membersihkan telinga Anda. Namun, metode ini sebenarnya lebih merugikan Anda daripada kebaikannya.

Hal ini karena q-tips sering dimasukkan ke dalam telinga dan ukurannya yang besar pada ujung-ujungnya justru mendorong kotoran telinga masuk lebih dalam. Kotoran telinga akan menumpuk dan menjadi lebih sulit untuk dihilangkan di masa mendatang.

Kotoran telinga tersebut harus dikeluarkan oleh seorang profesional. Jadi sebaiknya hindari menggunakan q-tips untuk membersihkan telinga Anda dengan cara apa pun.

photo
Kuping sebaiknya tidak terlalu sering dikorek dengan cotton bud. - (Republika)

2. Korek kuping dari logam

Metode lain yang populer untuk membersihkan telinga adalah dengan menggunakan korek kuping. Ini adalah instrumen kecil yang juga dikenal sebagai sendok telinga. Biasanya, alat ini terbuat dari logam atau besi.

Alat ini sering dimasukkan ke dalam liang telinga dan digunakan untuk mengikis kotoran telinga. Metode ini dapat menimbulkan masalah potensial.

Kebanyakan orang tidak mengerti bahwa telinga mereka sangat halus. Akibatnya, saat mencoba mengeluarkan apa pun dari telinga, mereka dapat merusak telinga bagian dalam.

Masalah lainnya adalah alat ini rentan terhadap bakteri jika tidak dibersihkan dengan benar, dan memasukkannya ke telinga Anda bisa sangat berbahaya. Singkatnya, hindari memasukkan apapun ke telinga Anda, terutama benda logam kecil.

3. Obat tetes telinga

Obat tetes telinga populer bagi mereka yang tidak suka memasukkan apa pun secara fisik ke dalam telinganya. Namun, obat tetes telinga bekerja sangat berbeda karena tidak hanya sekadar "menghilangkan" kotoran telinga.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement