REPUBLIKA.CO.ID, JENEPONTO -- Komunitas Nelayan Pesisir (KNP) Sulawesi Selatan (Sulsel) terus menggelar edukasi dengan kelompok nelayan dan warga di Kelurahan Biringkassi, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Dengan tema ‘Edukasi Pelestarian Air dan Peningkatan Ekonomi Nelayan Melalui Tata Kelola Budidaya Rumput Laut’, KNP memaparkan sejumlah hal ke masyarakat di Jeneponto.
Koordinator Wilayah Komunitas Nelayan Pesisir Sulsel, Indra Gunawan menjelaskan, tujuan dari kegiatan para simpatisan Ganjar Pranowo ini agar masyarakat yang sebagian besar sebagai nelayan bisa paham menjaga lingkungan.
“Tujuan (kegiatan) berupa memberikan pemahaman kepada masyarakat bagaimana metode menjaga lingkungan hidup yang secara berkelanjutan,” kata Indra, seperti dilansir pada Senin (19/6/2023).
Menurut Indra, respons dari masyarakat di Kelurahan Biringkassi, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, sangat baik. Terbukti mereka banyak memberikan pertanyaan kepada pembicara yang merupakan dari Komunitas Nelayan Pesisir Sulawesi Selatan.
“Sangat baik, dan antusias untuk mengikuti kegiatan ini karena berkait dengan profesi dari mereka,” ujarnya
Sementara itu, tokoh masyarakat di Kelurahan Biringkassi, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Irwan Daeng Lassa, menyambut baik kegiatan edukasi yang diselenggarakan oleh komunitas nelayan tersebut.
Selain memberikan edukasi kepada terkait pelestarian air dan peningkatan ekonomi nelayan melalui tata kelola budi daya rumput laut, Komunitas Nelayan Pesisir Sulawesi Selatan turut memberikan bantuan berupa tali untuk budidaya rumput laut.
Di Jeneponto juga, KNP telah memberikam pelatihan keselamatan melaut sebagai bentuk meminimalisir risiko kecelakaan kerja saat bekerja mencari rezeki di laut.
"Kami memberi edukasi dengan memberikan materi pelatihan keselamatan untuk para nelayan. Pelatihan meliputi cara mengenakan pelampung secara baik dan benar termasuk memanfaatkan fitur pada pelampung," ujar Sekretaris Wilayah Komunitas Nelayan Pesisir Sulsel untuk Ganjar, Zulfikar Amri.
Ia mengatakan, provinsi itu memiliki potensi kelautan dan perikanan sangat besar terutama perikanan tangkap. Namun biasanya dalam proses penangkapan ikan nelayan kurang memahami dan memperhatikan keselamatan dan keamanan kerja sehingga kasus kecelakaan di laut masih tinggi.
"Kami mengedukasi para nelayan perihal waktu yang tepat untuk melaut. Para nelayan juga didorong untuk bisa memantau cuaca, navigasi, arah angin lewat berbagai platform yang telah disediakan pemerintah," ujar dia, demikian dilansir dari Antara.