Senin 19 Jun 2023 21:30 WIB

Jangan Diabaikan, 5 Gejala Ini Merupakan Tanda Peringatan Artritis

Anak muda juga bisa mengalami artritis.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Nyeri lutut (ilustrasi). Radang sendi alias artritis dapat memengaruhi kualitas hidup dan bisa menyerang siapapun, termasuk anak muda.
Foto: www.freepik.com.
Nyeri lutut (ilustrasi). Radang sendi alias artritis dapat memengaruhi kualitas hidup dan bisa menyerang siapapun, termasuk anak muda.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Artritis dan sendi kaku (amfiartrosis) adalah kondisi umum yang bisa memengaruhi kualitas hidup dan bisa menyerang siapapun, termasuk anak muda. Cedera, kelebihan berat badan, gaya hidup yang tidak sehat, dan kondisi genetik adalah beberapa faktor yang menyebabkan kondisi itu.

Deteksi dini terhadap gejala-gejalanya memungkinkan perawatan dan tindakan yang cepat. Dilansir Times of India, Senin (19/6/2023) berikut lima gejala peringatan artritis dan sendi kaku yang tidak boleh diabaikan.

Baca Juga

1. Nyeri dan ketidaknyamanan

Anjenay Agarwal, seorang ahli Ayurveda, menjelaskan bahwa nyeri yang konsisten dan gerakan yang terbatas adalah gejala khas dari masalah sendi. Ini mungkin merupakan gejala dari masalah yang mendasarinya jika Anda mengalami ketidaknyamanan sendi yang terus-menerus atau merasa sulit untuk menggerakkan sendi melalui seluruh rentang geraknya.

"Satu atau lebih sendi dalam tubuh dapat mengalami berbagai tingkat nyeri sendi," kata Agarwal.

2. Pembengkakan dan sensitivitas

Masalah persendian sering kali disertai dengan peradangan. Masalah yang mendasarinya dapat diindikasikan dengan pembengkakan di sekitar sendi yang disertai dengan sensitivitas dan rasa hangat.

Kemampuan tubuh untuk bergerak dan melakukan aktivitas rutin dapat terhambat oleh sendi yang meradang dan nyeri. Pembengkakan atau iritasi yang berlangsung atau memburuk dari waktu ke waktu harus diawasi dengan cermat.

3. Gerakan terbatas

Kekakuan sendi dapat ditandai dengan kesulitan menggerakkan sendi secara bebas atau rentang gerak yang terbatas. Tindakan sederhana seperti membungkuk, menggapai, atau berjalan mungkin menjadi sulit dilakukan ketika seseorang mengalami kekakuan.

"Sangat penting untuk mengobati situasi ini sesegera mungkin," kata Agarwal.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement