Selasa 20 Jun 2023 23:28 WIB

Perkuat Ketahanan Pangan, Program Petik Masak Digulirkan di Jaktim

Diharapkan hasilnya bisa untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Sejumlah ibu rumah tangga mengikuti program Petik Masak Budidaya Pohon Cabai di Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Foto: Dok. MGJ
Sejumlah ibu rumah tangga mengikuti program Petik Masak Budidaya Pohon Cabai di Pasar Rebo, Jakarta Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekelompok relawan yang terdiri dari ibu-ibu di Jakarta menggulirkan program Petik Masak Budidaya Pohon Cabai di Pasar Rebo, Jakarta Timur.  Mereka mengajak ratusan warga untuk menanam bersama bibit pohon cabai.

Ketua Relawan Mak Ganjar se-Jabodetabek, Evi Navisah menjelaskan, lewat program ini pihaknya mengajak warga khususnya emak-emak untuk ikut serta dalam memperkuat ketahanan pangan.

Baca Juga

Evi mengatakan, pihaknya juga menyerahkan bantuan 350 bibit cabai yang dibagikan rumah-rumah warga sekitar. Hal ini mendapat sambutan baik dari warga. "Kita juga bagikan ke rumah warga, bahkan ratusan bibit yang kita sediakan ini kurang karena minat masyarakat sangat tinggi," kata dia, seperti dilansir pada Selasa (20/6/2023).

Ia berharap dengan program Petik Masak Budidaya Pohon Cabai ini bisa dijalankan oleh warga untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. "Memang program ini terlihat kecil tapi berpengaruh terhadap kebutuhan pokok dan sangat membantu karena dalam 2-3 bulan ini sudah bisa dipanen," kata Evi.

Salah satu peserta Petik Masak, Gianti, menilai program Petik Masak ini sangat positif bagi ibu-ibu rumah tangga.

"Terima kasih kami sudah dibina cara menanam pohon cabai dengan demikian masyarakat bisa menambah pemasukan juga, ini sangat bermanfaat," kata Gianti.

Kelompok yang sama bukan pertama kali ini menaruh perhatian terhadap sektor pertanian. Sebelumnya, mereka telah memberikan penyuluhan dan edukasi tentang pertanian organik, khususnya penggunaan pupuk organik untuk padi kepada petani di Desa Bandung, Kecamatan Prambon, Nganjuk, Jawa Timur

Koordinator Jatim  Harizah Farwah dalam siaran pers diterima di Surabaya, Rabu, mengatakan penyuluhan edukasi pertanian organik karena mayoritas pekerjaan masyarakat di daerah tersebut adalah petani.

Selain bernilai ekonomis, hal tersebut dapat memperbaiki ekosistem pertanian yang rusak karena terpapar bahan sintetis atau kimia.

"Kami berkolaborasi dengan Kelompok Tani Sumber Pangan untuk memberikan edukasi tentang pertanian organik kepada petani di sini," kata dia, demikian dilansir dari Antara

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement