REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, pasukan Ukraina tak memiliki kesempatan untuk memukul dan mengalahkan pasukan Rusia. Menurut Putin, pasukan Ukraina juga sudah menyadari hal tersebut.
“Berkat keberanian dan kepahlawanan para pejuang kita, berkat kesiapan para komandan untuk menghalau tindakan agresif apa pun terhadap Rusia, saya percaya, musuh tidak akan memiliki kesempatan. Mereka memahami itu dan inilah mengapa mereka terhenti sekarang,” ujar Putin dalam pertemuan dengan lulusan perguruan tinggi militer, Rabu (21/6/2023), dilaporkan kantor berita Rusia, TASS.
Dia mengungkapkan, pada 4 Juni 2023, militer Ukraina mulai melancarkan serangan balasan terhadap Rusia dengan melibatkan pasukan cadangan strategis. Namun, Putin heran dan merasa aneh, karena saat ini terjadi jeda tertentu dalam pertempuran. “Ini disebabkan musuh menderita korban serius dalam personel dan kendaraan,” katanya.
Putin tak menampik saat ini masih berlangsung pengintaian dan penembakan oleh pasukan Ukraina. “Namun, saya ulangi, saat ini tidak ada serangan aktif,” ujarnya.
Dia berpendapat, sejauh ini potensi ofensif Ukraina belum benar-benar habis. Kiev disebutnya masih memiliki cadangan dan kini sedang memikirkan tentang bagaimana menggunakannya.
Dalam pidatonya, Putin juga sempat menyinggung tentang kendaraan militer Ukraina hasil pasokan Barat yang hancur selama pertempuran dengan Rusia. “Berapa banyak (kendaraan yang hancur), itu perlu melihat jumlahnya. Total pada tadi malam adalah 245 tank dan 678 kendaraan lapis baja dari berbagai jenis. Tentu saja, itu termasuk (tank) Leopard, kendaraan roda Prancis, kendaraan lapis baja buatan AS, semuanya. Mereka terbakar dengan cukup baik,” ujar Putin.
Konflik Rusia-Ukraina sudah berlangsung selama 16 bulan. Belum ada tanda-tanda bahwa kedua negara akan terlibat dalam negosiasi atau perundingan damai. Kendati demikian, sudah terdapat beberapa pihak yang berusaha memediasi Moskow dan Kiev. Cina dan delegasi para pemimpin beberapa negara Afrika termasuk di antaranya.