Kamis 22 Jun 2023 14:49 WIB

Luhut Lapor Jokowi, Studi Awal Perpanjangan Kereta Cepat ke Surabaya Siap Dimulai

Hasil uji coba Kereta Cepat sejauh ini cukup baik dengan teknologi tinggi.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) terparkir di area Depo Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Tegalluar di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (22/6/2023). PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) tengah berupaya memperoleh izin operasi Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) jelang peluncuran moda transportasi yang ditargetkan pada Agustus 2023.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) terparkir di area Depo Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Tegalluar di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (22/6/2023). PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) tengah berupaya memperoleh izin operasi Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) jelang peluncuran moda transportasi yang ditargetkan pada Agustus 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) siap melakukan studi pendahuluan untuk perpanjangan rute Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) ke Surabaya. Hal itu diungkapkan Luhut seusai mengikuti uji coba operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan kecepatan 350 kilometer per jam.

“Saya kira ini loncatan teknologi, kita sudah minta, nanti akan kami laporkan ke Presiden (Jokowi) preliminary study untuk Bandung sampai ke Surabaya,” kata Luhut dalam konferensi pers di Stasiun Halim KCIC, Jakarta, Kamis (22/6/2023). 

Baca Juga

Luhut mengaku hasil uji coba kereta cepat sejauh ini cukup baik dengan teknologi tinggi. Selain itu, meski dengan kecepatan maksimal, gerbong kereta tetap minim getaran dan suara sehingga sangat nyaman bagi penumpang. 

Ia menambahkan, berbekal pengalaman pembangunan KCJB selama lima tahun terakhir, pemerintah bersama PT KCIC dapat melakukan penghematan biaya pembangunan. Seperti diketahui, proyek KCJB tercatat mengalami pembengkakan biaya hingga 1,2 miliar dolar AS.