Jumat 23 Jun 2023 22:41 WIB

Petugas Madinah Didorong ke Makkah, Seluruh Pergerakan Jamaah Haji Terpusat di Makkah

Petugas dan jamaah mempersiapkan diri untuk puncak haji.

Rep: Agung Sasongko/ Red: Erdy Nasrul
Umat Islam berjalan usai menjalankan ibadah shalat magrib di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Kamis (22/6/2023). Pemerintah mengimbau peserta calon haji Indonesia melaksanakan ibadah di hotel masing-masing untuk menyiapkan fisik jelang puncak ibadah haji dimana Masjidil Haram telah dipadati jamaah dari berbagai negara.
Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Umat Islam berjalan usai menjalankan ibadah shalat magrib di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Kamis (22/6/2023). Pemerintah mengimbau peserta calon haji Indonesia melaksanakan ibadah di hotel masing-masing untuk menyiapkan fisik jelang puncak ibadah haji dimana Masjidil Haram telah dipadati jamaah dari berbagai negara.

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Gelombang kedua petugas Daerah Kerja Madinah diberangkatkan menuju Makkah. Pemberangkatan petugas haji Daker Madinah tersebut dilakukan setelah seluruh jamaah kuota tambahan atau haji reguler maupun haji khusus telah "didorong" ke Makkah. 

"Ini merupakan pemberangkatan petugas haji Daerah Kerja Madinah gelombang ketiga atau seluruhnya sudah bergeser ke Makkah," kata Kepala Daerah Kerja Madinah Zaenal Muttaqin, di Madinah, Jumat(23/6/2023).

Baca Juga

Seluruhnya diberangkatkan dengan satu bus dan 12 kendaraan kecil secara konvoi beriringan dari Kantor Daerah Kerja Madinah menuju Makkah untuk bergabung dengan petugas yang sudah ada tiba terlebih dulu gelombang satu dan dua, Jumat pukul 16.30 Waktu Arab Saudi.  

"Alhamdulillah semua petugas haji yang sebelumnya bertugas di Daerah Kerja Madinah bergeser ke Makkah setelah semuanya jamaah haji kuota tambahan diberangkatkan ke Makkah," kata Zaenal. 

Dalam kesempatan itu Zaenal menyampaikan terima kasih atas kinerja, kedisiplinan, komitmen dari seluruh petugas dan berharap agar semangat yang sama dipertahankan saat bertugas melayani tamu Allah di Makkah. 

"Dijadwalkan tanggal 27 wukuf di Arafah, maka begitu teman-teman begitu sampai di Makkah bisa langsung berkoordinasi dengan ketua sektor atau ketua pos, jangan sampai sisa waktu menjelang wukuf di Arofah dihabiskan untuk istirahat. Buktikan bahwa antum semua orang pilihan," kata Zaenal berpesan. 

Sekretaris Daerah Madinah Abdillah MT menambahkan total petugas haji Daker Madinah yang diberangkatkan sebanyak 98 personel dari berbagai sektor mulai dari Kepala Daerah Kerja Madinah, tim Daerah Kerja Bandara, bagian perlindungan jamaah, transportasi, konsumsi, akomodasi, Yanpul, Siskohat, MCH, tim Bir Ali, dan petugas sektor. 

"Untuk tim Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) berangkat ke Makkah setelah Shalat Magrib, kita doakan semoga mereka aman dan selamat. Semoga seluruh petugas juga diberikan kesehatan, sehingga bisa langsung bergabung memberikan pelayanan kepada jamaah pada puncak ibadah haji selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna)," katanya.

Seusai Armuzna, tambah Abdillah, seluruh petugas haji Daerah Kerja Madinah akan kembali ke Madinah menyambut kedatangan jamaah gelombang kedua untuk menjalankan Arbain (shalat fardhu dalam 40 waktu) sebelum mereka kembali ke Tanah Air. 

"Jamaah haji gelombang kedua yang belum menjalankan Arbain, setelah puncak haji akan ke Madinah untuk menjalankan Arbain dan seluruh petugas siap melayani mereka," kata Abdillah. 

Sebelum keberangkatan dari Kantor Daerah Kerja Madinah menuju Makkah yang diperkiraan enam jam perjalanan tersebut, seluruh petugas haji selepas Shalat Jumat makan siang, Shalat Asar, mengikuti apel keberangkatan, dan doa bersama, kemudian menuju kendaraan masing-masing untuk berangkat ke Makkah.

Petugas haji Daerah Kerja Madinah, tambah Abdillah, akan bertugas di pos-pos Mina dan Misi Haji Mina dalam memberikan pelayanan kepada jamaah haji sampai mereka menyelesaikan nafar tsani.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement