REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Sebanyak 80 generasi Z diajak melakukan kegiatan bakti pertanian, di desa penghasil kentang terbesar di Provinsi Jawa Tengah.
Mereka merupakan pelajar/ mahasiswa peserta program 'Social Tour Dambaan' PT Pupuk Indonesia (Persero) dengan Yayasan Cakra Abhipraya Responsif.
Selama lima hari, 21 - 25 Juni 2023, pelajar/ mahasiswa dari berbagai daerah di tanah air ini akan berkegiatan di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Selain bakti pertanian --dalam program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) Pupuk Indonesia ini-- mereka juga diajak melaksanakan kegiatan bakti lingkungan dan bakti pendidikan.
Menurut SVP TJSL Pupuk Indonesia, Rika Susanty mengatakan program Social Tour Dambaan merupakan program rekreasi yang dikemas dengan kegiatan sosial yang melibatkan anak- anak muda, kalangan pelajar atau mahasiswa untuk memberikan bakti kepada masyarakat.
Ini merupakan implementasi program TJSL dengan konsep Creating Shared Value (CSV). “Masyarakat ikut terlibat dalam rantai bisnis perusahaan dan memberikan nilai manfaat bagi perusahaan maupun masyarakat,” jelasnya, dalam keterangan kepad Republika, Sabtu (24/6).
Program ini, kata Rika, memenuhi dua strategi CSV, yakni menciptakan ceruk pasar bagi produk perusahaan (Reconcieving product and market) dan mengaktifkan stakeholder lokal dalam upaya mengurangi problem sosial dan lingkungan (Enabling local cluster development).
Desa Dieng Kulon sendiri merupakan salah satu daerah di ketinggian 2.093 meter di atas permukaan laut (MDPL) dan merupakan sentra penghasil sayuran terbesar di Jawa Tengah dengan luas areal pertanian sebesar 163 ribu hektare.
Wilayah ini juga merupakan sentra tanaman hortikultura yang merupakan penghasil kentang terbesar di Jawa Tengah.
Sementara Pupuk Indonesia, sebagai perusahaan BUMN, memiliki tanggung jawab moral untuk mendukung dan mengoptimalkan potensi tersebut dengan menyediakan pupuk dan produk komersil lainnya melalui pendirian Toko Pe-i di Dieng.
“Ini menjadikan perusahaan semakin dekat dengan masyarakat, sehingga diharapkan masyarakat pun semakin yakin dalam menggunakan produk Pupuk Indonesia grup,” jelasnya.
Di sisi lain, ungkap Rika, melalui program ini perusahaan juga berkontribusi dalam menciptakan regenerasi petani, melalui pembekalan materi tentang pertanian bagi para calon relawan dan siswa SD setempat.
“Kami berharap semua relawan mampu berkontribusi dalam mendukung kesejahteraan petani dengan pengalaman yang didapatkan dari program kegiatan ini,” jelasnya.
Sebab dari aspek pertanian, program ini memberikan edukasi kepada para petani terkait pemupukan, sarana produksi pertanian (saprodi) dan sebagainya.
Sedangkan dari aspek lingkungan, para relawan akan membantu dalam pengelolaan sampah dan penanaman pohon untuk mencegah longsor. Sedangkan dari aspek pendidikan, relawan dibekali edukasi pertanian sebagai bekal pengabdian di daerah bencana.
“Melalui program ini, Pupuk Indonesia mengajak para calon relawan untuk melakukan bakti pertanian dengan menebar kebaikan di seluruh penjuru Indonesia, yang saat ini dimulai dari Dieng Kulon,” kata Rika.
Masih dalam rangkaian kegiatan ini, Pupuk Indonesia menyerahkan sejumlah bantuan saprodi pertanian untuk 200 petani Dieng Kulon, satu unit angkutan sampah dan 30 unit tempat sampah yang diletakkan di sepanjang jalan desa, 100 bibit tanaman keras produktif dan seragam olahraga bagi 350 pelajar SD.