Senin 26 Jun 2023 12:38 WIB

NASA Daur Ulang Urin dan Keringat Astronot, Jadi Apa?

NASA mulai menguji perangkat baru yang dapat mengekstrak air.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Natalia Endah Hapsari
NASA mengungkap adanya sistem khusus untuk  mendaur ulang 98 persen dari semua air yang diproduksi astronot yang dibawa ke stasiun./ilustrasi
Foto: ne.spacegrant.org
NASA mengungkap adanya sistem khusus untuk mendaur ulang 98 persen dari semua air yang diproduksi astronot yang dibawa ke stasiun./ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengungkapkan Sistem Kontrol Lingkungan dan Pendukung Kehidupan (ECLSS) Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) sedang mendaur ulang 98 persen dari semua air yang diproduksi astronot yang dibawa ke stasiun.

Salah satu bagian dari ECLSS menggunakan dehumidifier canggih untuk menangkap kelembapan yang dihirup dan dikeluarkan oleh kru stasiun saat mereka melakukan tugas sehari-hari.

Baca Juga

Subsistem lain yang diberi nama Urine Processor Assembly memulihkan urin astronot dengan bantuan distilasi vakum. Menurut NASA, proses distilasi menghasilkan air dan air garam urin yang masih mengandung H20 yang dapat didaur ulang.

Belum lama ini, NASA mulai menguji perangkat baru yang dapat mengekstrak air yang tersisa di air garam. Berkat sistem itu, NASA mengamati tingkat pemulihan air 98 persen di ISS yang mana sebelumnya stasiun tersebut mendaur ulang sekitar 93 hingga 94 persen air dari astronot.

Salah seorang tim yang mengelola sistem pendukung, Christopher Brown, mengatakan, ini merupakan langkah baru yang sangat penting dalam evolusi sistem pendukung kehidupan.

“Katakanlah Anda mengumpulkan 100 pon (45 kilogram) air di stasiun. Anda kehilangan dua pon (satu kilogram) itu dan 98 persen lainnya terus berputar-putar. Menjaga agar tetap berjalan adalah pencapaian yang sangat luar biasa,” kata Brown, dilansir Engadget, Senin (26/6/2023).

Manajer subsistem air ECLSS NASA, Jill Williamson, mengatakan, pemrosesan ini pada dasarnya mirip dengan beberapa sistem distribusi air terestrial, hanya dilakukan dalam gayaberat mikro. “Para kru tidak meminum air urin. Mereka meminum air yang telah diambil kembali, disaring, dan dibersihkan sedemikian rupa sehingga lebih bersih daripada yang kita minum di bumi,” ujarnya.

Menurut Williamson, sistem seperti ECLSS akan sangat penting karena NASA melakukan lebih banyak misi di luar orbit Bumi. “Semakin sedikit air dan oksigen yang harus kita kirim, semakin banyak sains yang dapat ditambahkan ke kendaraan peluncuran,” ucap dia. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement