Rabu 28 Jun 2023 15:55 WIB

Karhutla Kanada Lepaskan 160 Juta Ton Karbon

Angka itu memecahkan rekor pelepasan karbon akibat karhutla di Kanada.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Seorang petugas pemadam kebakaran mengarahkan air ke api rumput yang membakar di areal belakang properti perumahan di Kamloops, British Columbia, Kanada, pada Senin, 5 Juni 2023.
Foto: Darryl Dyck/The Canadian Press via AP
Seorang petugas pemadam kebakaran mengarahkan air ke api rumput yang membakar di areal belakang properti perumahan di Kamloops, British Columbia, Kanada, pada Senin, 5 Juni 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Layanan pemantau atmosfer Uni Eropa, Copernicus Atmospheric Monitoring Service, mengungkapkan, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) skala besar yang melanda Kanada telah melepaskan 160 juta ton karbon. Angka itu memecahkan rekor pelepasan karbon akibat karhutla di Kanada pada tahun-tahun sebelumnya.

Canadian Interagency Forest Fire Centre (CIFFC) mengungkapkan, karhutla di Kanada tahun ini merupakan yang terburuk, dengan total luas lahan yang terbakar mencapai sekitar 76 ribu kilometer persegi. Menurut CIFFC, luas tersebut lebih besar dari gabungan area yang terbakar pada 2016, 2019, 2020, dan 2022.

Baca Juga

Per 26 Juni 2023, emisi tahunan dari karhutla saat ini menjadi yang terbesar bagi Kanada sejak pemantauan satelit dimulai pada 2003. Angkanya melampaui yang pernah tercatat pada 2014, yakni sebesar 140 juta ton. “Perbedaannya adalah kebakaran di Kanada bagian timur mendorong pertumbuhan emisi ini lebih dari sekadar di Kanada bagian barat,” kata Mark Parrington, ilmuwan senior di Copernicus Atmospheric Monitoring Service, Selasa (27/6/2023).

Parrington menyebut, emisi hanya dari Alberta dan British Columbia, jauh dari rekor apa pun. Para ilmuwan di Copernicus Atmospheric Monitoring Service sangat prihatin tentang apa yang ditimbulkan oleh karhutla di Kanada ke atmosfer serta kualitas udara.