REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengatakan telah membahas kekacauan di Rusia dalam panggilan telepon dengan para pemimpin Amerika Serikat (AS), Kanada, dan Polandia pada Ahad (25/6/2023). Dia menilai, kemunculan pemberontakan pada akhir pekan itu menunjukan kelemahan pemimpin Istana Kremlin Vladimir Putin yang telah terbuka.
"Peristiwa kemarin mengungkap kelemahan rezim Putin," kata pernyataan Zelenskyy.
Percakapan telepon terjadi setelah pemberontakan oleh bos tentara bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin gagal pada Sabtu (24/6/2023). Peristiwa itu menimbulkan pertanyaan tentang cengkeraman kekuasaan Putin saat Ukraina menekan serangan balasan di selatan dan timurnya.
“Kami membahas jalannya permusuhan dan proses yang terjadi di Rusia. Dunia harus menekan Rusia sampai tatanan internasional pulih,” kata Zelenskyy setelah melakukan panggilan telepon dengan Presiden AS Joe Biden.
Zelenskyy mengatakan, dia dan Biden juga telah membahas perluasan kerja sama pertahanan lebih lanjut. Poin-poin yang disinggung termasuk senjata jarak jauh, koordinasi menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Vilnius bulan depan, dan persiapan untuk KTT Perdamaian Global yang dipromosikannya.
Baca Juga: Kremlin Batalkan Tuntutan Pidana untuk Yevgeny Prigozhin
Dalam pernyataan serupa, Zelenskyy mengatakan, telah memberi tahu Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau melalui telepon. Dalam pembicaraan itu, dia menjelaskan tentang situasi yang mengancam di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia yang diduduki Rusia.
Zelenskyy memperingatkan awal pekan ini, bahwa Rusia sedang mempertimbangkan untuk melakukan tindakan terorisme yang melibatkan pelepasan radiasi di pabrik tersebut. Namun tuduhan ini dibantah oleh Rusia.
"Mitra Ukraina harus menunjukkan tanggapan yang berprinsip, khususnya pada KTT NATO di Vilnius," kata Zelenskyy.
Pemimpin Ukraina membuat komentar serupa dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan panggilan telepon dengan Presiden Polandia Andrzej Duda.
Pemimpin kelompok paramiliter....