Rabu 28 Jun 2023 22:10 WIB

Dokter Ungkap Kesalahan yang Sering Dilakukan Terhadap Gigi

Ada beberapa kesalahan umum berkaitan dengan gigi yang sebaiknya Anda hentikan.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Qommarria Rostanti
Gigi (ilustrasi)I. Ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan yang dapat merusak gigi.
Foto: www.freepik.com
Gigi (ilustrasi)I. Ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan yang dapat merusak gigi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang dokter gigi asal Amerika Serikat yang juga mendirikan Rejuvenation Dentistry, Gerry Curatola, mengungkapkan empat kesalahan umum yang dilakukan banyak orang, yang dapat merusak senyum mereka. Dr Curatola menyarankan untuk tidak melakukan beberapa praktik gigi yang umum, seperti menyikat gigi dengan pasta gigi arang dan menjalani perawatan saluran akar.

Melansir dari New York Post, Rabu (28/6/2023), berikut ini penjelasannya:

Baca Juga

1. Pencuci mulut

“Jauhkan Listerine. Pencuci mulut itu sama sekali tidak ada nilainya dalam perawatan mulut. Ini adalah kreasi buatan manusia dari industri produk konsumen,” kata dia.

Terlepas dari panduan American Dental Association bahwa pencuci mulut tertentu dapat mencegah bakteri, plak, kerusakan gigi, dan radang gusi, dr Curatola menegaskan bahwa itu dapat menyebabkan kerusakan. Dia mengeklaim beberapa pencuci mulut mengandung bahan pengawet, seperti paraben, yang dapat merusak mikrobioma mulut.

“Saya selalu heran pada dokter gigi yang memberi pasiennya botol kecil pencuci mulut pada kunjungan pembersihan mereka yang sarat dengan alkohol, pewarna buatan, dan warna seperti warna biru neon, terbuat dari tar batubara, yang dikenal sebagai karsinogen,” katanya lagi.

Menurut laman Healthline, pencuci mulut bisa berbahaya jika digunakan secara berlebihan. Para ahli memperingatkan agar tidak sering menggunakannya karena potensi pewarnaan gigi dari pewarna, penghilangan mikrobioma yang sehat, dan potensi risiko kanker, meskipun buktinya masih terbatas.

2. Perawatan saluran akar

Lebih dari 41 ribu perawatan saluran akar dilakukan setiap hari di Amerika Serikat, tetapi dr Curatola menolak melakukannya. “Itu satu-satunya prosedur yang kami lakukan, di mana kami menyimpan jaringan mati di dalam tubuh manusia,” kata dia.

Perawatan tersebut meliputi pembuangan bakteri dan pembusukan dari gigi, disinfeksi area, penambalan akar, dan penyegelan untuk mencegah pembusukan lebih lanjut. Tidak hanya menyakitkan, ini juga mengandung risiko, tetapi juga dikaitkan dengan peningkatan kadar endotoksin. Namun, ada penelitian terbatas tentang fenomena tersebut.

“Ini adalah bakteri dan produk sampingan bakteri, yang dapat mengacaukan sistem kekebalan tubuh. Jadi mereka benar-benar tidak sehat untuk manusia dalam jangka panjang,” kata dr Curatola.

3. Pasta gigi charcoal

Charcoal semakin populer dengan janji memutihkan gigi dan memberikan nafas segar. Tapi dr Curatola memperingatkan itu bisa abrasif dan bahkan merusak enamel gigi.

“Ini setara dengan menggunakan Ajax pada gigi. Jika menyikat gigi setiap hari dengan charcoal, enamel akan terkikis, dan gigi akan menjadi lebih sensitif,” ujar dia.

Meskipun dijual oleh jenama pasta gigi besar, penelitian terbatas menunjukkan bahwa pasta gigi charcoal mungkin terlalu abrasif untuk penggunaan sehari-hari dan seringkali tidak mengandung fluorida, mineral yang memfasilitasi senyum yang sehat.

4. Tambalan logam

Meskipun tidak tersebar luas lagi, tambalan logam pernah menjadi hal yang lumrah dalam kedokteran gigi. Menurut Food and Drug Administration, tambalan logam juga disebut amalgam gigi, sering kali merupakan campuran merkuri cair dan paduan bubuk.

Kandungan merkuri pada tambalan berpotensi mengeluarkan uap merkuri ke dalam mulut yang dapat terhirup oleh paru-paru. Paparan merkuri telah dikaitkan dengan berbagai dampak kesehatan yang merugikan, mendorong peringatan tahun 2020 dari FDA untuk melarang penggunaan tambalan logam pada individu berisiko tinggi. Curatola merekomendasikan opsi lain, seperti tambalan keramik, porselen, atau resin.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement