Sabtu 01 Jul 2023 08:23 WIB

12 Hari Haji Hasilkan Lebih dari 68 Ribu Ton Sampah

Makkah menyediakan sistem penyimpanan sementara untuk limbah.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Jamaah haji di jembatan Jamarat, Mina, 30 Juni 2023. 12 Hari Haji Hasilkan Lebih dari 68 Ribu Ton Sampah
Foto: EPA-EFE/ASHRAF AMRA
Jamaah haji di jembatan Jamarat, Mina, 30 Juni 2023. 12 Hari Haji Hasilkan Lebih dari 68 Ribu Ton Sampah

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Jamaah haji 2023 secara resmi telah menyelesaikan puncak ibadah di Muzdalifah, Mina dan Arafah (Armuzna). Kini jamaah tengah menyelesaikan akhir ibadah haji, yaitu lempar jumrah.

Otoritas Kota Suci Makkah mengatakan sejumlah kontrak kebersihan diberlakukan untuk haji tahun ini. Kontrak tersebut mencakup 13.549 pekerja, pengemudi, pengawas, serta pemerhati kebersihan.

Baca Juga

Dari 13.549 pekerja, 7.250 orang dialokasikan untuk bekerja di tempat suci. Sebanyak 912 buah peralatan kebersihan telah dikerahkan, yang mana 438 di antaranya di tempat-tempat suci.

Dilansir di Saudi Gazette, Sabtu (1/7/2023), Kotamadya disebut mengoperasikan enam stasiun pembersihan yang bergerak di tempat-tempat suci. Terdapat sembilan truk pemadat sampah yang dioperasikan untuk mendukung sistem pekerjaan pembersihan umum selama musim haji.

Menurut laporan yang dikeluarkan otoritas setempat, total sampah yang dihasilkan selama 12 hari sejak awal bulan Dzulhijjah melebihi 68 ribu ton.

Kota Suci Makkah mengindikasikan mereka telah menyediakan sistem penyimpanan sementara untuk limbah. Terdapat 111 penyimpanan tanah dan 1.071 kotak padat yang didistribusikan ke tempat-tempat suci, untuk digunakan sesuai dengan rencana operasional.

Rencana pembersihan musim haji tahun ini dimulai sebelum kedatangan jamaah. Tempat suci dilengkapi dalam semua aspek, seperti pekerjaan pemeliharaan dan penataan tempat yang digunakan oleh jamaah selama kedatangan mereka.

Untuk melindungi petugas kebersihan dari kelelahan dan sengatan matahari, pekerjaan tahun ini dibagi menjadi dua shift pagi dan sore. Petugas juga diatur untuk menghindari jam siang, mengingat haji tahun ini bertepatan dengan puncak musim panas.

Upaya ini lahir dari kepedulian otoritas Kota Suci Makkah terhadap kebersihan dan sanitasi lingkungan selama musim haji. Hal ini berkaitan dengan aspek kesehatan dan lingkungan yang menyertai jamaah selama perjalanan mereka di Makkah dan tempat-tempat suci.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement