REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Orang-orang musyrik di Makkah sama sekali tidak menoleransi dakwah Nabi Muhammad SAW. Mereka juga nekat mempermalukan dan mencelakakan Rasulullah di tempat-tempat umum.
Para pemuka Quraisy bahkan bertindak lebih jauh dengan menyiksa pemeluk Islam dari kalangan papa dan budak.
Baca Juga
Namun, jumlah pengikut agama ini justru makin bertambah banyak. Nabi SAW juga tidak mundur sedikit pun dari menyampaikan ajaran Islam. Sampai suatu ketika, pemimpin-pemimpin Quraisy merasa pertentangan frontal tidak begitu efektif.
Ajaran tauhid kian diterima berbagai elemen masyarakat Makkah. Maka, bermufakatlah mereka hendak berunding dengan Rasulullah SAW.