Senin 03 Jul 2023 07:44 WIB

Toleransi Bukan dengan Mencampur-campur Akidah Seperti Anggapan Kafir Makkah 

Toleransi adalah ajaran luhur dalam agama Islam

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Nashih Nashrullah
Foto udara Masjid Al Azhar (kiri) dan Gereja Nazaret (kanan) di Jalan Gemini, Palangka Raya, Kalimantan Tengah (ilustrasi). Toleransi adalah ajaran luhur dalam agama Islam
Foto: ANTARA /Makna Zaezar
Foto udara Masjid Al Azhar (kiri) dan Gereja Nazaret (kanan) di Jalan Gemini, Palangka Raya, Kalimantan Tengah (ilustrasi). Toleransi adalah ajaran luhur dalam agama Islam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Orang-orang musyrik di Makkah sama sekali tidak menoleransi dakwah Nabi Muhammad SAW. Mereka juga nekat mempermalukan dan mencelakakan Rasulullah di tempat-tempat umum. 

Para pemuka Quraisy bahkan bertindak lebih jauh dengan menyiksa pemeluk Islam dari kalangan papa dan budak.

Baca Juga

Namun, jumlah pengikut agama ini justru makin bertambah banyak. Nabi SAW juga tidak mundur sedikit pun dari menyampaikan ajaran Islam. Sampai suatu ketika, pemimpin-pemimpin Quraisy merasa pertentangan frontal tidak begitu efektif. 

Ajaran tauhid kian diterima berbagai elemen masyarakat Makkah. Maka, bermufakatlah mereka hendak berunding dengan Rasulullah SAW.