Senin 03 Jul 2023 11:35 WIB

Program IRI Antar Bu Wahyuni Dapat Penghasilan dari Sampah Plastik

IRI bertujuan meningkatkan pengelolaan plastik jenis Polyethylene terephthalate.

Red: Erik Purnama Putra
Ibu Wahyuni mengikuti program Inclusive Recycling Indonesia hingga mendapatkan banyak manfaat.
Foto: Dok Republika.co.id
Ibu Wahyuni mengikuti program Inclusive Recycling Indonesia hingga mendapatkan banyak manfaat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sampah plastik masih menjadi kontributor terbesar dalam meningkatnya total keseluruhan jumlah sampah di ranah nasional. Permasalahan sampah di Indonesia mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat pada 2021, sampah di Indonesia mencapai 67,8 juta ton, kemudian naik menjadi 70 juta ton pada 2022.

Padahal, jika terkelola dengan baik, sampah plastik dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku kemasan produk baru ataupun barang lain yang bernilai ekonomi serta dapat menjadi sumber mata pencaharian baru di sektor informal. Ibu Wahyuni (45 tahun), contohnya, telah menjadi pengumpul sampah lebih dari 12 tahun.

Keterbatasan pendidikan dan minimnya penghasilan suami mendorong Bu Wahyuni turut membantu perekonomian keluarga. "Pekerjaan suami yang tidak menentu, membuat kami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari serta biaya pendidikan anak-anak," ujarnya di Jakarta, Senin (3/6/2023).

Kondisi itu mendorongnya untuk mencari tambahan pemasukan dengan menjadi pengumpul sampah. 'Meski penghasilan tidak seberapa dan risiko pekerjaannya tinggi, tetap saya tetap lakukan agar keluarga bisa makan dan anak-anak bisa sekolah," ujar Ibu Wahyuni.