REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Sebuah video yang menunjukkan antrean truk sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, menjadi perbincangan baru-baru ini di media sosial. Antrean cukup panjang hingga ada truk sampah yang terjungkal di timbunan sampah membuat banyak orang mempertanyakan pengelolaan sampah di fasikitas tersebut.
Kepala UPTD TPA Cipayung Ardan Kurniawan mengatakan, kondisi tersebut disebabkan beberapa faktor, seperti gangguan alat berat hingga terbatasnya tempat penurunan sampah. Sehingga, terjadilah antrean truk sampah untuk memasuki area TPA Cipayung.
"Memang truk sampah mengantre karena tidak dapat masuk berbarengan. Truk yang terjungkal pun sudah dievakuasi, sekarang sudah clear,” kata Ardan dikutip dari situs informasi Pemkot Depok, Kamis (6/7/2023).
Menurut Ardan, dalam sehari ada 50 truk yang mengantre di TPA Cipayung. Sedangkan, pembuangan dilakukan pada satu titik dan tak bisa dilakukan bersamaan, sehingga truk harus masuk secara bergantian.
"Ada sekitar 50 truk. Kan pembuangan satu titik, otomatis harus gantian, nggak bisa buang sekaligus bersamaan," katanya.
Ardan menjelaskan, saat ini sampah di TPA Cipayung telah mencapai tiga juta meter kubik dari seluruh luas area TPA Cipayung. Untuk mengurangi beban sampah yang dibawa ke TPA Cipayung, dia meminta masyarakat melakukan pemilahan sampah.
“Sebaiknya masyarakat dapat mengurangi beban sampah dengan melakukan pemilahan di rumah,” tuturnya.
Sampah yang berasal dari lingkungan masyarakat yang telah terpilah, nantinya akan dibawa ke UPS terdekat. Selanjutnya, sampah diolah hingga dijadikan pupuk organik.
“Dengan begitu, beban sampah yang dibawa ke TPA Cipayung semakin berkurang,” ujarnya.