REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengintensifkan serangkaian pengujian Light Rail Transit (LRT) atau Lintas Rel Terpadu Jabodebek, baik dari sisi kesiapan sarana, prasarana maupun sumber daya manusia (SDM).
Hal itu dilakukan untuk memastikan kesiapan operasi dan aspek keselamatan telah terpenuhi ketika nantinya LRT Jabodebek dioperasikan.
"Serangkaian pengujian ini kami lakukan sampai dengan LRT Jabodebek dinyatakan lulus uji dan tersertifikasi serta laik operasi. Mudah-mudahan seluruh pengujian berjalan lancar, sehingga sudah bisa dioperasikan sesuai target, yaitu pada Agustus 2023," kata Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Ahad (9/7/2023).
Pengujian yang dilakukan terkait SDM, seperti train attendant, penyelia, pengawas stasiun, pengendali operasi terpusat kereta otomatis, petugas pemeriksaan, dan petugas perawatan sarana dan prasarana. Kemudian, pengujian prasarana, di antaranya stasiun, rel, persinyalan, dan lain-lain. Lalu, pengujian sarana, yaitu rangkaian kereta api.