REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Sebanyak 200 bus mengakut 20 kloter jamaah haji dari Makkah ke Madinah pada Senin (10/7/2023). Koper jamaah haji yang kurang rapi dibongkar dan ditata kembali agar semua barang masuk, dan diangkut bersama jamaah haji.
"Sekarang ada 20 kloter jamaah haji yang tersebar di semua sektor, jadi kurang lebih hari ini ada sekitar 200 bus kita dorong ke Madinah," kata Kasi Transportasi Daerah Kerja (Daker) Makkah, Asep Subhana saat ditemui Republika di Makkah, Senin (10/7/2023)
Asep menyampaikan, pada Senin (10/7/2023) pagi ada 5 kloter jamaah haji yang diberangkatkan dari Makkah ke Madinah. Secara bertahap sudah mulai pendorongan atau pengangkutan jamaah haji dari Makkah ke Madinah.
Asep juga menyampaikan ada sedikit kendala teknis saat mengangkut jamaah haji dari hotel 107 di Makkah. Di area tersebut ada jamaah haji dari maktab yang sama dan di waktu yang sama berangkat ke Madinah. Namun, area parkir terbatas karena sempit sehingga bus harus bergiliran mengangkut jamaah haji.
"Meski ada kendala teknis, insya Allah ini tidak jadi masalah di Madinah, mungkin hanya akan ada keterlambatan satu sampai dua jam saja," ujar Asep.
Asep juga menyampaikan bahwa sudah memantau ke lapangan melihat beberapa bus yang akan berangkat ke Madinah membawa jamaah haji. Koper jamaah haji dapat terangkut semua ke dalam bus.
Ia mengaku kurang mengerti kenapa di Madinah banyak barang yang tertinggal. Mungkin karena area hotel di Madinah sempit dan lobinya sempit meski kedatangan bersama-sama. Tapi, di Makkah kontrolnya baik, ada penataan koper bahkan koper yang kurang rapi dibongkar dan ditata ulang kembali.
Di tempat lain, Kepala Sektor (Kasektor) 6 Daker Makkah Abdul Haris menampakkan wajah semringah saat bus penjemput jamaah tiba. Berjalan dengan tertib, rombongan pertama akhirnya bisa diberangkatkan ke Madinah sebelum diterbangkan ke Tanah Air pada 19 Juli mendatang.
455 jamaah haji asal Tulungagung, Jawa Timur, kloter SUB 38 Embarkasi Surabaya juga terlihat ceria menaiki bus yang akan mengantarkannya untuk melaksanakan sunnah Arbain di Masjid Nabawi, sebelum berkumpul dengan keluarga di Indonesia.
Seharusnya jamaah pada kloter ini berjumlah 450 orang. Namun, dua jamaah sedang dalam perawatan di rumah sakit, dua jamaah meninggal dunia, dan satu jamaah tanazul (pemulangan lebih awal).
"Ini adalah gerakan pertama dari sektor 6 ke Madinah. Ada kloter 37, 38, 39 (Tulungagung dan Malang), dan 41. Yang 40 terlompati. Mudah mudahan semuanya tepat waktu," ujar Haris di Makkah, Senin (10/6/2023).