REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) menilai sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) harus segera dievaluasi untuk melihat persoalan-persoalan yang kerap muncul setiap tahunnya. Persoalan PPDB dinilai merupakanpersoalan yang sederhana jika dikelola dengan profesional, penuh integritas, dan penuh komitmen bersama.
“Persoalan PPDB itu persoalan yang sangat sederhana kalau dikelola dengan profesional, dengan penuh integritas, dan penuh komitmen. Semua pihak berkomitmen, sekolah berintegritas, para pemangku kebijakan berintegritas sehingga proses dan mekanisme bisa berjalan dengan baik,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal PB PGRI, Dudung Abdul Qodir, kepada Republika, Selasa (11/7/2023).
Dia mengatakan, pihaknya menghormati apa yang sudah diupayakan oleh pemerintah yang dalam hal ini adalah Kemendikbudristek selama ini dalam seleksi PPDB. Tapi, kenyataannya masih terjadi hal-hal yang tidak diharapkan terjadi selama proses PPDB berlangsung. Dan hal-hal yang tidak diinginkan itu pun terjadi berulang-ulang setiap tahunnya.
Dia merinci, seleksi PPDB jalur zonasi, afirmasi, dan prestasi sama-sama mempunyai persoalan tersendiri. Menurut Dudung, saat ini memang tidak ada teknik PPDB yang terbaik. Karena itu, perlu ada kolaborasi dalam menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut.