REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Andre Onana telah menyelesaikan masa liburannya. Kini ia kembali ke Inter Milan untuk memulai latihan pramusim.
Sebuah video yang diunggah situs Football Italia, berisi tayangan Onana dalam mobil, di area markas pelatihan Nerazzurri, Suning Training Centre. Segenap tifosi menghampiri kiper 27 tahun itu. Mereka meminta tanda tangan dan berselfie dengan sang portiere.
Situasi ini kontras dengan apa yang belakangan terdengar. Onana mendekat ke pintu keluar Stadion Giuseppe Meazza. Eks Ajax Amsterdam itu terus dikaitkan dengan Manchester United.
Negosiasi kedua kubu sedang terjadi. Kesepatan belum tercapai. La Beneamata tidak mau melepas andalan mereka, kurang dari 60 juta euro (Sekitar Rp 1 triliun).
"Mengingat kedua pihak belum menyetujui biaya transfer, Onana tetap datang ke pusat pelatihan Inter. Ia memulai persiapan menuju musim baru, dengan raksasa Serie A itu," demikian laporan yang dikutip dari Football Italia, Jumat (13/7/2023).
Beberapa penggemar menunggunya di gerbang Suning Training Centre. Para tifosi Nerazzurri meminta sang kiper bertahan. Onana tidak bereaksi apa pun terkait hal itu.
Sosok yang juga pernah menimba ilmu di akademi Barceloba berpotensi menjadi rekrutan transformatif untuk Man United. Seseorang yang bisa membawa the Red Devils ke level berikutnya. Ini semua karena Erik ten Hag.
Sebelum bermarkas di Old Trafford, Ten Hag berstatus pelatih Ajax. Onana termasuk mantan anak asuhnya. Sekitar empat setengah langsung mereka berbagi kamar ganti di De Joden.
Sang arsitek hafal kemampuan pria Kamerun itu. Juru taktik asal Belanda ini menginginkan yang bersangkutan sebagai pengganti David de Gea. Murni karena pilihan teknis.
Dalam banyak hal, Onana memiliki gaya yang kontras dengan De Gea. Nama terakhir sering melakukan penyelamatan krusial. Bahkan di posisi yang sulit, ia masih bisa menepis kans lawan untuk mencetak gol.
"Tapi dia (De Gea), tidak terlalu nyaman saat memainkan bola di kakinya," demikian laporan yang dikutip dari Dailymail, Selasa (11/7/2023).
Keadaan di musim lalu, semakin memperjelas hal itu. De Gea membuat kesalahan fatal saat MU jumpa Brentford FC, West Ham United, serta Sevilla. Eks Atletico Madrid juga bertanggung jawab atas gol Ilkay Gundogan untuk Manchester City di final Piala FA.
Ge Gea sering terlihat gelisah saat menguasai bola. Ia kurang memiliki keterampilan melakukan umpan pendek ke orang terdekat. Kondisi demikian membuat pendekatan Ten Hag sulit diterapkan.
"Tapi seperti yang ditunjukkan kepada banyak penonton saat Inter kalah 0-1 dari City di Final Liga Champions, Onana sepenuhnya merasa nyaman dengan bola di kakinya," tambah laporan itu.
Pundit di Serie A mengetahui hal ini. Sepanjang kompetisi Liga papan atas Italia musim lalu, Onana melakukan 224 operan jarak dekat. Kemudian akurasi umpan jarak menengah, sekitar 98 persen.
Lalu tingkat akurasi umpan jarak jauh yang menjangkau target mencapai 54,7 persen. Total, akurasi umpan sang kiper, hingga 81,3 persen, dari 1030 percobaan. Sementara De Gea hanya 71,1 persen.
Jelas, Onana memiliki keunggulan dalam konteks ini. Itulah mengapa ia dikejar United. Mantan bintang Ajax tersebut lebih berani mengambil resiko.
Ia juga tak hanya fokus pada umpan pendek. Dalam keadaan ditekan, sesekali Onana mengirimkan umpan langsung ke para striker dengan akurasi tingkat tinggi.