Sabtu 15 Jul 2023 15:16 WIB

Bersiap Jadi Kota Bisnis, PLN Perkuat Keandalan Listrik Jakarta

Jakarta sudah didukung dengan keandalan listrik yang tinggi.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Warga menikmati suasana pusat kota Jakarta.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga menikmati suasana pusat kota Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibu Kota Indonesia akan berpindah dari Jakarta ke IKN Nusantara mulai 2024. Sebagai kota bisnis, Jakarta sudah didukung dengan keandalan listrik yang tinggi.

PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) pada semester pertama tahun ini menambah 227 kilo meter sirkuit (kms) kabel listrik tegangan rendah. Penambahan ini menjadikan panjang kabel atau jaringan tegangan rendah di seluruh Jakarta dan sekitarnya menjadi 26.228 kms.

Baca Juga

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya Doddy Pangaribuan menjelaskan, PLN siap mendukung Jakarta sebagai kota bisnis dengan keandalan listrik yang tinggi.

"Salah satu indikator kemajuan bisnis di Jakarta yaitu konsumsi listriknya, meskipun jumlah pelanggan bisnis hanya sedikit namun konsumsi listriknya besar. Ini berasal dari aktivitas masyarakat di pusat perbelanjaan, hotel, restoran, transportasi publik, tempat wisata, maupun kantor-kantor bisnis lainnya," ungkap Doddy lewat siaran persnya, Sabtu (15/7/2023).

Panjang kabel tegangan menengah yang dipasang juga mengalami peningkatan sebesar 136 kms pada semester I tahun ini menjadi 17.773 kms. Sedangkan gardu distribusi listrik bertambah 51 menjadi 14.368 yang tersebar wilayah kerja PLN UID Jakarta Raya. Terdapat 1 Gardu Induk 20 kilo Volt yang mulai beroperasi pada semester I 2023.

Sampai Juni 2023, jumlah pelanggan PLN kategori bisnis yaitu 307.020 dengan pemakaian listrik sebesar 6.400 Giga Watt hours (GWh). Konsumsi listrik pelanggan bisnis ini tumbuh sebesar 12,24 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Total pelanggan PLN UID Jakarta Raya pada semester I 2023 yaitu sebesar 5,1 juta pelanggan dengan jumlah pelanggan terbesar yaitu rumah tangga sebesar 4,7 juta. Pelanggan bisnis hanya 6 persen dari total pelanggan PLN UID Jakarta Raya, namun konsumsi listriknya menempati peringkat ke-2 setelah konsumsi rumah tangga.

PLN siap mendukung kemajuan bisnis di Jakarta setelah tidak lagi menjadi ibukota negara di tahun 2024. Masih ada 32 persen pasokan listrik di Jakarta yang bisa digunakan untuk pengembangan bisnis ataupun kebutuhan lain seperti kebutuhan listrik untuk pengembangan kendaraan listrik.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement