Sabtu 15 Jul 2023 21:04 WIB

Terungkap, Orang Utan Bisa Keluarkan Dua Suara Berbeda 

Suara yang dikeluarkan Orang Utan seperti burung berkicau.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Muhammad Hafil
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur melepasliarkan tiga individu orangutan hasil rehabilitasi di Kawasan Hutan Sungai Payau atau Hutan Lindung Gunung Mesangat, Kecamatan Busang, Kab. Kutai Kartanegara, Prov. Kalimantan Timur, pekan lalu. Ketiga orangutan tersebut bernama Memo (19 tahun/Betina), Jasmine (18 tahun/Betina/Induk) dan Syair (2 tahun/Jantan/Anak).
Foto: Dok Republika
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur melepasliarkan tiga individu orangutan hasil rehabilitasi di Kawasan Hutan Sungai Payau atau Hutan Lindung Gunung Mesangat, Kecamatan Busang, Kab. Kutai Kartanegara, Prov. Kalimantan Timur, pekan lalu. Ketiga orangutan tersebut bernama Memo (19 tahun/Betina), Jasmine (18 tahun/Betina/Induk) dan Syair (2 tahun/Jantan/Anak).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Dunia binatang penuh dengan suara-suara aneh dan menakjubkan. Tapi orangutan mungkin memiliki suara yang paling unik di antara binatang lain karena ternyata mereka bisa menabuh drum.

Sebuah studi baru menunjukkan bahwa hewan ini bisa mengeluarkan dua suara yang berbeda secara bersamaan, seperti burung kicau atau beatboxer manusia. Dan para peneliti percaya bahwa temuan ini bisa memberikan petunjuk tentang evolusi bicara manusia.

Baca Juga

Sebuah tim ilmuwan mengamati dua populasi orangutan yang bersuara di Kalimantan dan Sumatera selama 3.800 jam. Mereka menemukan bahwa primata di kedua kelompok tersebut menggunakan fenomena vokal yang sama.

Dr Adriano Lameira, Profesor Psikologi di University of Warwick mengatakan bahwa manusia menggunakan bibir, lidah, dan rahang untuk mengeluarkan suara konsonan yang tidak disuarakan, lalu mengaktifkan pita suara di laring dengan udara yang dihembuskan untuk mengeluarkan suara vokal yang disuarakan.

"Orangutan juga mampu menghasilkan kedua jenis suara tersebut-dan keduanya sekaligus. Sebagai contoh, orangutan jantan besar di Kalimantan akan mengeluarkan suara yang dikenal sebagai 'kunyahan' yang dikombinasikan dengan 'gerutuan' dalam situasi agresif,” kata Lameira seperti dilansir dari Daily Mail, Sabtu (15/7/2023).

Selain itu, Orangutan betina di Sumatera mengeluarkan suara 'kiss squeaks' bersamaan dengan 'rolling call' untuk memperingatkan orangutan lain akan adanya ancaman predator. Fakta bahwa ada dua populasi orangutan yang berbeda melakukan dua panggilan secara bersamaan adalah fenomena biologis.

Rekan penulis dan peneliti independen Dr Madeleine Hardus menambahkan, manusia jarang menghasilkan suara bersuara dan tak bersuara secara bersamaan. Terkecuali beatboxing, pertunjukan vokal yang terampil yang menirukan ketukan musik hip hop yang kompleks.

“Namun fakta bahwa manusia secara anatomis mampu melakukan beatboxing, menimbulkan pertanyaan tentang dari mana kemampuan itu berasal. Kita tahu sekarang jawabannya bisa jadi terletak pada evolusi nenek moyang kita,” kata Madeleine.

Menurut para peneliti, kemampuan kontrol vokal dan koordinasi kera besar liar telah diremehkan dibandingkan dengan fokus pada kemampuan vokal burung.

"Menghasilkan dua suara, persis seperti cara burung menghasilkan lagu, menyerupai bahasa lisan, namun anatomi burung tidak memiliki kesamaan dengan kita, sehingga sulit untuk membuat hubungan antara kicau burung dan bahasa lisan manusia," tambah kata Hardus.

Penelitian baru ini memiliki implikasi untuk kemampuan vokal nenek moyang kita bersama dan untuk evolusi bicara manusia-serta beatboxing manusia. “Ada kemungkinan bahwa bahasa manusia purba menyerupai sesuatu yang terdengar lebih seperti beatboxing, sebelum evolusi mengatur bahasa ke dalam struktur konsonan-vokal yang kita kenal sekarang,” kata Lameira.

Penelitian ini dipublikasikan di jurnal PNAS Nexus.

 Sumber:

 

https://www.dailymail.co.uk/sciencetech/article-12238071/Orangutans-BEATBOX-Incredible-video-reveals-apes-make-two-sounds-simultaneously.html?ito=chromelessDM_0

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement