REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Prabowo Subianto dan Erick Thohir menduduki peringkat teratas sebagai capres dan cawapres pilihan masyarakat Indonesia dalam survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI). Bahkan ketika LSI membuat simulasi kedua tokoh ini dipasangkan di Pilpres 2024, pasangan Prabowo-Erick masih lebih unggul dibandingkan Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil.
Menurut Pengamat politik dari Universitas Airlangga (Unair) Kalimah Wasis Lestari, tren nama Prabowo di berbagai survei terus menunjukan kenaikan. Kalimah menduga terus naiknya nama Prabowo lantaran kedekatannya dengan Presiden Joko Widodo di berbagai event kenegaraan.
Kalimah berpendapat, hingga kini nama Jokowi masih cukup efektif mendongkrak elaktabilitas capres. Selain karena kedekatan dengan Presiden Jokowi, kata dia, Prabowo juga sudah berinvestasi nama sejak Ketua Umum Partai Gerindra tersebut dan Megawati Soekarno Putri maju sebagai capres-cawapres.
"Ini dibuktikan dengan selisih kemenangan antara Jokowi dan Prabowo di pilpres 2019 sangat tipis. Sehingga kombinasi ini yang menurut saya membuat nama Prabowo masih tinggi di berbagai lembaga survei," ucap Kalimah.
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengatakan elaktabilitas Erick sebagai cawapres saat ini ini merupakan yang tertinggi. Kalimah bisa memastikan tingginya elaktabilitas Erick disebabkan posisinya sebagai ketua umum PSSI. Ini dapat dilihat dari data berbagai lembaga survei ketika Ganjar menolak Israel bermain bola di Piala Dunia U20, membuat elaktabilitas Gubernur Jateng itu melorot cukup jauh.
Sementara itu isu Piala Dunia U20 justru menjadi momentum kenaikan elaktabilitas Erick. Berbagai upaya yang dilakukan ketua umum PSSI untuk mengobati kekecewaan pencinta bola akibat Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 direspon positif masyarakat Indonesia.
Apalagi Presiden Jokowi juga memberikan apresiasi dan dukungan kepada ketua umum PSSI dalam melakukan pembenahan dan transformasi sepak bola di Indonesia. Jika Erick konsisten dalam melakukan pembenahan di PSSI, Kalimah optimis elaktabilitasnya akan terus mengalami kenaikan. Sebab semakin banyak event sepak bola diselenggarakan, akan semakin membuat nama Erick terus melambung.
"Erick itu diibaratkan sebagai sosok yang mengobati kekecewaan masyarakat bola akibat gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20. Saat ini setiap gerak gerik Erick dalam pembenahan sepak bola Indonesia disorot media dan direspon positif oleh masyarakat. Langkah Erick di PSSI mampu merebut simpati masyarakat Indonesia," terang Kalimah.
Namun Kalimah mengingatkan agar Erick tak lupa untuk terus mengkomunikasikan kinerjanya di BUMN. Bahkan ada masyarakat yang tak setuju jika Erick maju sebagai cawapres, justru Erick dinilai cocok sebagai ketua umum PSSI.
"Erick itu dalam bekerja memiliki tangan dingin. Setiap event yang dipegang oleh Erick selalu berhasil. Termasuk pembenahan di BUMN," kata dia.
Kamilah berpendapat, agar dapat maju sebagai kandidat cawapres, Erick Thohir harus bisa meyakinkan masyarakat Indonesia jika nanti maju sebagai cawapres, dia tetap konsisten dan mengawal pembenahan sepak bola di Indonesia dengan baik. "Masyarakat juga menginginkan Erick konsisten membenahi BUMN. Memang isu bola lebih seksi ketimbang BUMN," ucap Kalimah.
Dalam Survei LSI, elaktabilitas Anies Baswedan terus mengalami penurunan yang signifikan sejak Oktober tahun lalu. Kalimah menilai bergabungnya Anies di Koaliasi Perubahan saat ini sangat tak menguntungkan dirinya.
Padahal Anies dinilai Kalimah memiliki investasi nama ketika maju sebagai Gubernur DKI Jakarta. Kalimah menilai saat ini sustru bergabungnya Anies memberikan dampak positif bagi partai pengusungnya.
"Selain itu pola kampanye Anies yang berubah dinilai kurang seksi bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Apa lagi banyak peyebaran video oleh pendukungnya melalui sosial media yang mengkritisi PSSI, membuat elaktabilitas Anies semakin melorot. Harusnya tim suksesnya dapat mencari isu-isu yang lebih menjual untuk meningkatkan elaktabilitas Anies," kata Kalimah.