REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Matahari akan melintas tepat di atas Ka'bah di Masjidil Haram di Makkah pada Ahad pukul 12.26 waktu setempat. Hal ini disampaikan oleh para astronom, seperti dilansir Arab News, Ahad (16/7/2023).
Fenomena langit itu disebut zero shadow atau bayangan nol. Fenomena ini telah terjadi dua kali setiap tahun di Masjidil Haram karena letaknya yang berada di antara garis khatulistiwa dan Tropic of Cancer.
Peristiwa ini terjadi saat matahari melintasi meridian dan mencapai ketinggian matahari sekitar 90 derajat. Puncaknya adalah sekitar waktu sholat zhuhur di Masjidil Haram.
Kepala Perhimpunan Astronomi Jeddah Majed Abu Zahra mengatakan, karena kemiringan sumbu bumi, matahari bergerak pada 23,5 derajat dan menghasilkan transisi tahunan antara Tropic of Cancer di utara dan Tropic of Capricorn di selatan.
Transisi ini terjadi saat bumi berputar mengelilingi matahari. Negara-negara yang berada di garis lintang di bawah 23,5 derajat utara atau selatan mengalami fenomena ini dua kali setahun tetapi waktunya berbeda tergantung garis lintang spesifiknya.
Peristiwa ini terutama diamati di daerah yang terletak di antara garis khatulistiwa dan daerah tropis Cancer dan Capricorn. Abu Zahra menambahkan, selama bayangan nol itu, orang dapat secara manual menentukan arah Ka'bah dengan akurasi yang mirip, dengan dengan aplikasi smartphone.
Selain itu, juga bisa dengan meletakkan tongkat kayu secara vertikal di tanah pada pukul 12.26 siang waktu Riyadh. Arah kiblat adalah yang berlawanan dengan bayangan tongkat karena posisi matahari tepat di atas Ka'bah. Fenomena yang sama terjadi tahun ini di awal Mei, dan akan terjadi lagi di Mei 2024.