REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengungkapkan akan melibatkan instruktur wasit asal Jepang dalam Komite Wasit PSSI yang akan dipimpinnya langsung. Ia mengatakan, pembentukan Komite Wasit PSSI belum rampung karena masih menunggu nama dari Jepang.
"Yang belum itu komite wasit karena kita menunggu nama dari Jepang siapa yang akan ikut langsung di komite wasit," kata Erick kepada awak media, Ahad (16/7/2023).
Sebelumnya, PSSI menjalin kerja sama dengan Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA) dalam pembinaan wasit. JFA juga mengirim instruktur wasit untuk melakukan seleksi ketat kepada wasit-wasit Indonesia. Seleksi dilakukan melalui tiga tahap tes, yakni Fitness Test FIFA Kategori 2, Video Test, dan LOTG Test pada 15-16 Juni lalu.
Erick ingin memimpin sendiri komite wasit untuk memastikan tidak ada yang berani "bermain mata". Langkah ini diambil Erick untuk mengatasi kontroversi yang kerap disebabkan oleh kepemimpinan wasit di lapangan. Ia menegaskan tak segan untuk menindak wasit yang berani macam-macam.
Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu mengaku telah mendapatkan beberapa nama yang ikut seleksi untuk mengisi posisi di Komite Wasit PSSI. Namun menurutnya hal itu tidak mudah lantaran PSSI benar-benar mencari sosok yang paling kompeten untuk menempati pos tersebut.
Biasanya, Komite Wasit PSSI dikepalai oleh anggota Komite Eksekutif (Exco). Baru kali ini Ketua Umum PSSI turun tangan langsung mengemban amanah sebagai Ketua Komite Wasit PSSI. Ia mengaku ingin turun tangan langsung untuk memastikan tidak ada lagi tindakan kecurangan.
Ia mengakui penerapan di lapangannya belum baik meskipun sudah ada seleksi dari wasit Jepang. Untuk itu, Erick meminta semua tidak patah semangat, tapi terus berupaya memperbaiki.
"Wasit juga manusia, tetapi kemarin juga ada beberapa wasit yang sudah tentu tidak boleh memimpin berapa gim. Perbaikan ini tidak mungkin langsung selesai hari ini, perlu waktu, perlu sabar. Namun kalau ada kecurangan atau permainan di lapangan pasti saya gigit," kata dia.