REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Italia mengeluarkan peringatan cuaca panas tingkat tinggi di 16 kota. Para ahli meteorologi memperingatkan suhu akan mencapai rekor tertinggi di seluruh Eropa selatan dalam beberapa hari mendatang.
Beberapa hari terakhir Spanyol, Italia dan Yunani telah mengalami suhu yang sangat panas. Udara panas merusak pertanian dan membuat turis berlarian mencari tempat sejuk.
Namun pada Ahad (16/7/2023) kemarin antisiklon baru Charon yang namanya diambil dari mitologi Yunani sebagai tukang angkut orang mati, bergerak dari Afrika utara ke selatan Eropa. Charon diprediksi dapat meningkatkan suhu di atas 45 Celcius di beberapa bagian Italia pada awal minggu ini.
"Kami harus bersiap menghadapi badai panas buruk yang hari demi hari akan menyelimuti seluruh negeri," kata layanan berita cuaca Italia Meteo.it akhir pekan lalu.
"Suhu panas di beberapa tempat kuno, akan tembus rekor."
Yunani menutup Acropolis selama bagian terpanas hari Jumat untuk melindungi wisatawan. Menteri Kesehatan Italia Orazio Schillaci mengatakan masyarakat berhati-hati saat mengunjungi reruntuhan terkenal di Roma.
"Pergi ke Colosseum saat suhu udara 43C (109,4F) tidak disarankan, terutama untuk orang lanjut usia," katanya kepada surat kabar Il Messaggero, Ahad lalu.
Ia mengatakan masyarakat harus tetap berada di dalam ruangan antara pukul 11.00 dan 18.00 waktu setempat. Selain ibukota pemerintah kesehatan juga mengeluarkan memperingatkan di sejumlah kota lain mulai dari Florance sampai Palermo di Sisili dan Bari di semenanjung sebelah tenggara. Sementara cuaca di utara juga mulai merangkak naik.
"Ini tidak normal, saya tidak mengingat pernah mengalami panas seintensif ini, terutama di hari-hari di musim ini," kata salah satu warga Federico Bratti di Lake Garda.
Perkiraan cuaca Spanyol memperingatkan kebakaran hutan dan mengakibatkan sulit tidur di malam hari. Dengan kemungkinan suhu tidak turun hingga 25 derajat Celsius di seluruh negeri.
Pakar meteorologi memperingatkan beberapa hari kedepan cuaca terpanas di Sisili yang mencapai 48,8 Celsius dua tahun yang lalu dapat terlampaui. Gelombang panas meluas dari Laut Tengah sampai Israel. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu masuk rumah sakit pada Sabtu (15/7/2023) karena mengalami pusing yang kemungkinan disebabkan dehidrasi. Ia keluar rumah sakit keesokan harinya.
"Saya meminta anda semua untuk mengurangi waktu di bawah matahari, memperbanyak minum air, dan mungkin kita semua akan memiliki akhir pekan yang baik," katanya.