Selasa 18 Jul 2023 08:18 WIB

Warga Gaza Olah Sampah Ban Bekas

Ban bekas dapat digunakan sebagai lapisan dasar rumput buatan di fasilitas olahraga.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Warga Palestina di Jalur Gaza mengumpulkan ban bekas. ilustrasi
Foto: Ibraheem Abu Mustafa/Reuters
Warga Palestina di Jalur Gaza mengumpulkan ban bekas. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Madyan Helles mengumpulkan limbah ban mobil dan mendaur ulangnya. Benda bekas itu diubah menjadi bahan yang dapat digunakan sebagai lapisan dasar rumput buatan di fasilitas olahraga serta pertanian di Jalur Gaza yang miskin.

Pria berusia 27 tahun yang memiliki gelar geologi di bidang lingkungan dan sumber daya air ini tinggal tidak jauh dari tempat pembuangan sampah. Banyak mobil-mobil rusak ditumpuk sebelum dikompresi, diparut, dan disiapkan untuk diekspor.

Baca Juga

Helles pun mengumpulkan ban yang bisa ditemukan, termasuk yang dibuang di jalanan yang terkadang dibakar sebagai protes. Dia kemudian menggunakan mesin penghancur untuk mengubahnya menjadi potongan-potongan kecil pengisi butiran karet, yang kadang-kadang digunakan dalam proyek pembangunan, dalam pertanian untuk membuat tanah buatan dan untuk rumput buatan.

Olahan ban bekas itu juga bisa mendapatkan kehidupan baru sebagai ban mainan anak-anak dan sepeda. "Proyek saya melestarikan lingkungan dan membantu mengurangi risiko lingkungan," kata Helles yang berharap dapat memperluas bisnisnya di luar pekerjaannya sendiri.

"Itu harus lebih besar dan menyerap semua ban bekas di Jalur Gaza sehingga kita bisa membuangnya dengan aman dan benar," katanya.

Kota di Gaza, Ubayda Nassar, dari klub olahraga Shijaia yang lapangannya terbuat dari rumput buatan mengatakan, setiap lapangan membutuhkan 50 kg hingga 60 kg butiran karet per tahun. “Dulu kami mengimpor butiran karet dengan harga tinggi, hari ini tersedia di Gaza. Kami mendukung produk lokal,” kata Nassar.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement