REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI), Baihaki Sirajt menyatakan, kalangan Nahdliyin di Provinsi Jawa Timur (Jatim) bakal memilih calon presiden (capres) Prabowo Subianto pada Pilpres 2024. Hal tersebut merujuk pada hasil survei yang telah dilakukan ARCI pada periode 4-15 Juli 2023.
"Faktor besar lain dari temuan kami adalah pemilih Nahdliyin yang sangat besar di Jatim cenderung memilih Prabowo dibanding dua nama lain," kata Baihaki dalam siaran di Jakarta, Rabu (19/7/2023).
Dalam hasil survei yang melibatkan 1.250 responden tersebut, Prabowo berhasil mendapatkan suara mayoritas dari warga Nahdlatul Ulama (NU). Menteri Pertahanan tersebut mendapatkan dukungan sebanyak 32,06 persen.
Kemudian, sebanyak 30,01 persen kalangan Nahdliyin lainnya memilih Ganjar Pranowo. Lalu, Anies Rasyid Baswedan hanya mampu meraup 17,4 persen suara dari kalangan Nahdliyin.
Menurut Baihaki, selain mendapatkan dukungan dari kalangan Nahdliyin di Jatim, elektabilitas Prabowo juga semakin meningkat belakangan ini. Hal itu tidak lain karena adanya kecenderungan Presiden Jokowi mendukung Prabowo untuk menjadi presiden Indonesia berikutnya. "Ada faktor itu (endorse Jokowi)," ucap Baihaki.
Selain dikabarkan mendapat dukungan dari Jokowi, masyarakat Indonesia secara luas melihat sosok Prabowo adalah pemimpin yang tegas. Publik juga meyakini jika menteri terbaik dan andalan Jokowi itu juga mampu berkomitmen untuk menjadi penerus program dari pemerintahan Jokowi.
"Responden menilai Prabowo pemimpin yang tegas, dan meyakini Prabowo orang yang komitmen menjadi penerus program Jokowi," ujar Baihaqi.