Rabu 19 Jul 2023 23:41 WIB

Dubes Cina: Seni Budaya Xinjiang Jembatan Antarnegara

Lu Kang mengatakan masyarakat muslim di Xinjiang hidup berdampingan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ani Nursalikah
Penari bersiap melakukan geladi resik sebelum gelaran Festival Hijriah di Graha Bakti Budaya Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Rabu (19/7/2023). Republika bersama Kantor Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Komite Tiongkok akan membuka gelaran Festival Hijriah 1 Muharram 1445 Hijriah pada pukul 18.00 WIB. Festival tersebut akan berlangsung hingga 10 Agustus mendatang di sembilan kota. Selain itu, gelaran Festival Hijriah akan menghadirkan beragam kegiatan yakni tausiyah dan  penampilan seni budaya Xinjiang dari komunitas lokal.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Penari bersiap melakukan geladi resik sebelum gelaran Festival Hijriah di Graha Bakti Budaya Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Rabu (19/7/2023). Republika bersama Kantor Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Komite Tiongkok akan membuka gelaran Festival Hijriah 1 Muharram 1445 Hijriah pada pukul 18.00 WIB. Festival tersebut akan berlangsung hingga 10 Agustus mendatang di sembilan kota. Selain itu, gelaran Festival Hijriah akan menghadirkan beragam kegiatan yakni tausiyah dan penampilan seni budaya Xinjiang dari komunitas lokal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Cina untuk Indonesia Lu Kang mengatakan pertunjukan seni tradisional Xinjiang dapat menjadi jembatan masyarakat Cina-Indonesia. Pertunjukan itu ditampilkan di Festival Hijriah Republika.

"Penampilannya sangat bagus, para menteri pemerintah sangat terkesan, saya pikir Anda setuju dengan saya," kata

Baca Juga

"Anda tahu ini jembatan yang sangat bagus bagi masyarakat antara dua negara, di sini ada bisa melihat saling mengerti, saling memahami dan persahabatan antara dua masyarakat kita harus lebih banyak mengadakan kegiatan semacam ini," kata Duta Besar Lu Kang pada Republika, Rabu (19/7/2023).

Lu mengatakan mengatakan bagian favoritnya dalam penampilan di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, ketika salah satu penyanyi Xinjiang menyanyikan lagi folk terkenal Cina kemudian membawakan "Bengawan Solo". Lagu klasik Indonesia itu dibawakan dalam bahasa Cina dan Indonesia.

"Anda bisa melihat interaksi antara para aktor dan aktris dengan para penonton," katanya.

Lu mengatakan para menteri yang hadir di festival itu sangat terkesan. Beberapa diantaranya sudah ingin menampilkan pertunjukan serupa. Saat ditanya apakah ada rencana untuk menampilkannya lagi.

"Saya akan senang sekali," jawabnya.

Dalam pidato pembukaannya Lu mengatakan di Cina lebih dari 20 juta muslim tinggal di Xinjiang. Lu Kang mengatakan masyarakat muslim di Xinjiang hidup berdampingan dengan berbagai suku lainnya di Cina dan menikmati kemajuan Cina.

"Mereka juga seperti teman-teman di sini merayakan Idul Adha belum lama ini dan sekarang telah menyambut tahun baru Islam," kata Lu dalam pidato di Festival Hijriah Republika, Rabu (19/7/2023).

"Pada bulan lalu Muslim dari seluruh Cina termasuk muslim Xinjiang pergi ke Makkah secara berkelompok untuk menunaikan ibadah haji dan menjadi Bapak dan Ibu Haji, mewujudkan keinginan seumur hidup mereka."

Lu mengatakan Xinjiang merupakan daerah multi-etnis, multi ras dan multi-agama. "Telah melahirkan dan kebudayaan tradisional yang mempesona dan sangat terkenal di Cina," kata Lu.

"Kali ini Seni Teater Muqam Xinjiang membawakan tarian khas daerah musik rakyat setempat."

Dalam kesempatan ini Lu juga menyampaikan perkembangan diplomasi Indonesia-Cina. Ia mengatakan tahun ini pertama kalinya Indonesia-Cina membangun komunitas senasib sepenanggungan serta 10 tahun kemitraan strategis komprehensif.

"Dan peringatan 10 tahun inisiatif Jalur Sutra Maritim Abad ke-21 Cina dan Indonesia," kata Lu.

Ia menambahkan prospek pertukaran orang dan kebudayaan antardua negara sangat besar.

"Saya berharap kegiatan serupa ini dapat diadakan lebih banyak di masa depan untuk memperkenalkan budaya dari berbagai suku bangsa Cina ke Indonesia, meningkatkan saling pengertian antara masyarakat Cina dan Indonesia dan meningkatkan hubungan persahabatan antar dua negara ketingkat yang baru," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement