Rabu 19 Jul 2023 22:54 WIB

Hadiri Festival Hijriah Republika, Erick Kagumi Seni Muslim Xinjiang

Menurut Erick, sesama umat Islam bisa melihat berbagai kebudayaan dari negara lain.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ani Nursalikah
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir
Foto: Republika/Dessy Suciati Saputri
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengapresiasi Festival Hijriah yang diselenggarakan Republika di sejumlah wilayah di Indonesia. Erick mengaku kagum acara yang juga menampilkan pentas seni muslim Xinjiang.

"Ini hal positif di mana kita sesama umat Islam bisa melihat berbagai kebudayaan dari negara lain, ada dari Cina, India juga ada," ujar Erick usai menghadiri Festival Hijriah Republika di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu (19/7/2023).

Baca Juga

Erick menyampaikan umat Muslim Cina mencapai 20 juta orang. Erick mengatakan kultur Muslim di Cina pun beragam, baik yang seperti kultur India, Turki, hingga Kazakhstan. Erick memaknai keberagaman ini untuk dapat saling mengenal antarumat Islam di seluruh dunia.

"Kita bisa saling belajar bagaimana budaya Islam di negara lain juga berkembang, tidak hanya di Indonesia," ucap Erick.

Festival Hijriah merupakan kerja sama antara Republika dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) menggelar Festival Hijriah yang digelar di 9 kota. Festival Hijriah untuk memeriahkan Tahun Baru Islam 1445 H ini digelar perdana di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, pada Rabu (19/7/2023) malam dengan menghadirkan tausiyah Tahun Baru Hijriah dari Habib Nabiel Almusawa.

Festival Hijriah ini juga dimeriahkan dengan penampilan parade seni dan budaya dari Muslim Xinjiang oleh kelompok seni Art Troupe Performance. Para undangan akan dipukau oleh hiburan lewat ragam lagu, seni tari, opera hingga akrobat.

Kelompok seni Art Troupe Performance akan membuka pertunjukan dengan tarian dan tabuhan rebana yang merepresentasikan berbagai kelompok etnis di Xinjiang. Penyanyi solo lelaki juga akan menyuguhkan nyanyian kumpulan lagu-lagu klasik sebagai simbol yang menunjukkan kualitas keramahan orang Tionghoa dari semua kelompok etnis.

Tak ketinggalan, para penampil akan mempertontonkan seni daerah tarian 'Jula' dari 12 Muqam Uighur. Pada 2005, seni klasik ini masuk Daftar Perwakilan Warisan Budaya Tak Benda Dunia oleh UNESCO.

Karya seni ini masuk dalam gelombang pertama Daftar Item Perwakilan Budaya Tak benda Nasional pada 2006. Muqam adalah seni pertunjukan suku Uighur yang mirip dengan opera, menggabungkan antara musik tradisional, lagu, dan drama. Adapun terjemahan kata Jula dari bahasa Uighur berarti mutiara yang bersinar.

Kelompok seni Art Troupe Performance juga menyiapkan pertunjukan akrobat bola kristal yang akan mengombinasikan seni dan beragam permainan. Untuk menghangatkan suasana, mereka juga menyiapkan beberapa lagu rakyat (folk song) yang terkenal di Indonesia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement